280 Meninggal Akibat Gempa di Hindu Kush
ISLAMABAD, SATUHARAPAN.COM – Korban meninggal di Pakistan dan Afganistan akibat gempa pada hari Senin (26/10) bertambah menjadi 280 orang. Gempa berkekuatan 7,5 Skala Richter mengguncang Pegunungan Hindu Kush di Afghanistan dan Pakistan itu meruntuhkan bangunan dan memutus jaringan komunikasi.
Namun total korban bencana masih belum diketahui, terutama di daerah terpencil di Afganistan dan Pakistan. Sebagian korban terjadi karena desak-desakan, termasuk 12 anak perempuan yang mencoba keluar dari bangunan sekolah di Provinsi Takhar, Afganistan.
Sebagian besar korban yang dilaporkan adalah warga di Pakistan, di mana 214 orang tewas dan lebih dari 1.800 terluka, kata pihak berwenang untuk menejemen bencana, seperti dikutip AFP.
"Banyak rumah dan bangunan runtuh," kata Arbab Muhammad Asim, wali kota Peshawar, Pakistan. Banyak korban masih terperangkap di bawah puing-puing, dan para pejabat mengingatkan bahwa korban mungkin akan meningkat.
"Bangunan ini berayun seperti pendulum, rasanya langit akan jatuh," kata pemilik toko di Peshawar, Tufail Ahmed, kepada AFP.
Para pejabat Afghanistan mengatakan sedikitnya 63 orang dikonfirmasi tewas dan ratusan lainnya luka-luka. Pemerintah Pakistan juga telah meminta bantuan dari lembaga kemanusiaan. Namun di pusat gempa di Badakhshan dan daerah yang secara efektif dikendalikan oleh Taliban, menimbulkan tantangan besar untuk setiap upaya bantuan resmi.
"Gempa hari ini adalah salah satu yang terkuat dirasakan dalam beberapa dekade terakhir," kata pejabat Afghanistan, Abdullah Abdullah.
Warga Afganistan di antara puing-puing rumah yang runtuh akibat gempa berkekuatan 7,5 SR di Pegunungan Hindu Kush. (Foto: dari dawn.com)
"Laporan awal menunjukkan kerugian besar di Badakhshan, Takhar, Nangarhar, dan Kunar. Namun jumlah pasti korban tidak diketahui karena saluran telepon terputus di banyak daerah," kata dia.
Gempa terjadi dengan pusat di dekat Jurm di timur laut Afghanistan, atau sekitar 250 kilometer dari ibu kota Kabul, pada kedalaman 213,5 kilometer, menurut United State Geological Survey (USGS).
Gempa berlangsung setidaknya satu menit, mengguncang wilayah Afghanistan, Pakistan dan India. Afghanistan sering dilanda gempa bumi, terutama di pegunungan Hindu Kush, yang terletak di dekat pertemuan lempeng Eurasia dan lempeng tektonik India.
Pusat gempa pada hari Senin itu hanya beberapa ratus kilometer dari lokasi gempa berkekuatan 7,6 SR yang terjadi pada Oktober 2005, dan menewaskan lebih dari 75.000 orang, dan menyebabkan 3,5 juta orang mengungsi.
Sebelumnya, dua gempa mengguncang Nepal pada bulan Mei, dan menewaskan lebih dari 8.900 orang, memicu tanah longsor dan menghancurkan setengah juta rumah.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...