3 Perempuan Malaysia Beri Pelayanan Seks bagi Milisi NIIS
Sekitar 100 warga Australia dilaporkan bergabung dengan NIIS; Laporan pertama perempuan melakukan Jihad al-nikah pada akhir tahun lalu tentang perempuan asal Tunisia.
KUALA LUMPUR, SATUHARAPAN.COM - Tiga perempuan Malaysia yang diduga bersimpati kepada Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS), dilaporkan telah melakukan perjalanan ke Timur Tengah untuk menawarkan diri memberi pelayanan seksual kepada militan.
Hal itu disampaikan seorang pejabat intelijen Malaysia dalam wawancara yang diterbitkan pada hari Rabu (27/8).
"Para perempuan ini diyakini telah menawarkan diri mereka dalam peran untuk pelayanan seksual kepada para pejuang NIIS," kata petugas intelijen yang berbicara dengan syarat tidak disebutkan namany kepada The Insider Malaysia.
Dia menambahkan, konsep ini mungkin tampak kontroversial, tetapi hal itu muncul di kalangan sebagian kalangan perempuan Muslim tertentu di negara itu untuk menunjukkan simpati bapad NIIS aatau ISIS (Islamic State of Iraq and Syria).
Yang dilakukan para perempuan itu, menurut The Insider Malaysia, yang disebut sebagai Jihad al-nikah, yaitu hubungan seksual di luar nikah yang memungkinkan dilakukan dengan beberapa pasangan. Hal itu dianggap oleh kelompok garis keras Muslim Sunni Salafi sebagai bentuk sah dari perang suci.
"Pertukaran informasi intelijen dengan negara-negara lain menunjukkan bahwa perempuan Muslim Sunni dari Australia dan Inggris juga telah bergabung dengan NIIS," kata pejabat intelijen itu.
"Para pejabat intelijen Australia telah mengungkapkan bahwa lebih dari 100 Muslim Australia berada di Suriah berperang bersama NIIS,” kata dia.
Sementara laporan mengenai perempuan Muslim yang menuju Suriah untuk Jihad al-nikah juga melibatkan perempuan asal Tunisia. Mereka menuju ke Suriah untuk Jihad al-nikah pada akhir 2013, dan kasus perempuan Malaysia ini adalah kasus terbaru yang dilaporkan.
Pejabat itu menyatakan bahwa salah satu perempuan itu berumur 30-an tahun, dan seorang lagi berusia 40-an tahun.
Malaysia awalnya mengungkapkan bahwa sekitar 30 warga Malaysia mungkin telah melakukan perjalanan ke Timur Tengah untuk bergabung dengan NIIS.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...