370 Hunian untuk Pengungsi Sinabung Selesai September
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Panglima Daerah Militer (Pangdam) Bukit Barisan, Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Lodewyk Pusung, mengaku telah berhasil menyelesaikan pembangunan hunian tetap (huntap) tahap pertama bagi pengungsi bencana erupsi Gunung Sinabung, di Kabupaten Tana Karo, Provinsi Sumatera Utara, yang berada di radius tiga hingga lima kilometer.
Menurut dia, pembangunan tersebut merupakan tahapan pertama yang akan dilanjukan dengan dua tahapan kedua dan berikutnya, yang memungkinkan warga dari 10 desa yang terkena dampak dibuatkan tempat tinggal tetap.
“September, sudah selesai 370 (hunian). Tahap dua dan berikutnya akan dilanjutkan relokasi dengan Pemerintah Daerah Sumatera Utara dan Bupati Tana Karo,” ujar Lodewyk usai mengikuti Rapat Terbatas dengan topik ‘Tindak Lanjut Penanganan Bencana Erupsi Gunung Sinabung’ di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, hari Senin (21/9).
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara, Tengku Erry Nuradi, menjelaskan erupsi Gunung Sinabung yang terakhir terjadi hari Sabtu (5/9) lalu, dengan ketinggian mencapai 3.500 meter dan awan panas hingga 4.000 meter.
Lebih lanjut, Erry berharap bencana erupsi Gunung Sinabung tetap menjadi perhatian nasional. Setelah dibangun huntap tahap pertama sebanyak 370 unit, tengah disiapkan hunian untuk 1.683 keluarga.
Dia menambahkan, ditargetkan dengan tiga tahap pembangunan, warga yang harus direlokasi termasuk pengungsi dari 10 desa bisa mendapatkan tempat tinggal. Selain itu, mereka akan diberikan lahan masing-masing seluas 1,5 hektare (ha) untuk bertani.
“Sepuluh desa akan direlokasi. Tahap satu sudah selesai 370 KK. Rencananya, presiden akan meninjau pada 24 September mendatang," ujar Erry.
Dia menjabarkan, warga yang direlokasi berasal dari 10 desa. Tahap pertama dari tiga desa, yaitu Bekerah, Simacem, dan Sukameriah. Tahap kedua untuk empat desa yaitu Desa Gurukinayan, Kuta Tonggal, Berastepu, dan Gamber. Tahap tiga untuk tiga desa, yaitu Desa Jeraya, Pintumbesi, dan Tigapancur, sebanyak 783 keluarga.
“Sementara itu, masih ada desa-desa yang terkena banjir lahar dingin, namun termasuk nonrelokasi. Begitu pula, terdapat 19 desa terdampak, namun belum perlu relokasi. Hingga saat ini, jumlah pengungsi Sinabung mencapai 2.615 keluarga atau 9.538 jiwa, yang berada di tiga posko pengungsian yang berada di kawasan Kabanjahe dan Tiganderket,” tutur Erry.
Editor : Sotyati
Pengadilan Swedia Hukum Politisi Sayap Kanan Karena Menghina...
MALMO-SWEDIA, SATUHARAPAN.COM-Pengadilan Swedia menjatuhkan hukuman pada hari Selasa (5/11) kepada s...