800 Prajurit TNI Dikirim ke Darfur
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sebanyak 800 prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Batalyon Komposit TNI Kontingen Garuda XXXV-A/United Nations Mission In Darfur (Unamid) dikirim ke daerah konflik, Darfur, Sudan sebagai pasukan pemelihara perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
"Sebanyak 800 prajurit ini, terdiri dari 650 TNI Angkatan Darat, 100 TNI Angkatan Laut dan 50 TNI Angkatan Udara," kata Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, saat memberangkatkan Pasukan Unamid itu, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (18/2).
Panglima TNI yang didampingi oleh Kepala Staf Angkatan, mengatakan, memperhatikan resolusi PBB 1769 tahun 2007 diputuskan bahwa Unamid memiliki mandat dan kewenangan untuk mengambil tindakan yang diperlukan dalam pengerahan pasukan sesuai kemampuannya, untuk melindungi personel, fasilitas, instalasi dan peralatan, dan untuk menjamin keamanan, serta kebebasan bergerak personel sendiri dan lembaga-lembaga kemanusiaan.
Namun pada sisi lain, Unamid memiliki kewenangan mencegah gangguan dan ancaman bersenjata, disamping delapan tugas lain terkait dengan pengerahan kekuatan, termasuk pengamanan perbatasan Sudan dengan Chad dan Pepublik Afrika Tengah.
Hal itu penting untuk dikuasai oleh dansatgas dan staf, guna memberikan pemahaman terhadap `standing operation procedure` dan `rule of engagement`, yang berlaku pada misi Unamid.
"Untuk itu, saya perintahkan kepada Dansatgas dan seluruh staf serta para prajurit sekalian, untuk memahami mandat dan misi Unamid, yang menjadi kebijakan Dewan Keamanan PBB," kata Panglima TNI.
Batalyon Komposit Konga XXXV/A merupakan misi Satgas TNI pertama yang memang dipersiapkan untuk menjadi Pasukan Perdamaian PBB di Darfur, dan akan melaksanakan tugas selama satu tahun.
Sementara itu, kendaraan taktis yang dilibatkan dalam mendukung Satgas tersebut yaitu 24 Panser ANOA 6x6, 30 Truk dan 34 Jeep.
Dalam pelaksanaan tugasnya, Satgas Yon Komposit akan ditempatkan pada dua UN Camp, yaitu Markas Batalyon beserta Kompi Bantuan dan 3 Kompi Senapan yang berada di Supercamp Secwest UNAMID di El Geneina dan 1 Kompi Senapan Berdiri Sendiri berada di Masteri Camp dengan jarak lebih kurang 70 km dari Supercamp El Geneina.
Tugas pokok yang dilaksanakan oleh Satgas antara lain melaksanakan patroli-patroli untuk mengamankan aset UN, melaksanakan perlindungan terhadap Objek, personel UN serta warga sipil dan mendukung pelaksanaan kegiatan kemanusiaan termasuk di dalamnya melaksanakan pengawalan bagi konvoi bantuan kemanusiaan dan DDR (Disarmament, Demobilization and Reintegration).
Prajurit TNI yang tergabung dalam misi ini telah lulus seleksi, baik tingkat daerah maupun pusat. Seleksi ini meliputi tes kesehatan, kesehatan jiwa, kesamaptaan jasmani, mengemudi, bahasa Inggris dan komputer. Tes tingkat pusat diselenggarakan oleh Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI.
Setelah dinyatakan lulus seleksi, selanjutnya mengikuti latihan pratugas selama sebulan, bertempat di PMPP TNI Sentul Bogor, dengan materi dan prosedur tetap standar PBB, baik itu materi taktis maupun teknis dilanjutkan dengan materi aplikasi di lapangan.
Penugasan itu merupakan implementasi dari cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea empat yang berbunyi "ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial".
Tekad mulia ini dijabarkan melalui Undang-Undang RI nomor 34 tahun 2004 tentang TNI, pada pasal 20 ayat 3 yang menegaskan tentang penggunaan kekuatan TNI dalam rangka tugas perdamaian dunia. Dalam pasal tersebut secara jelas ditegaskan bahwa TNI melaksanakan tugas perdamaian dunia sesuai dengan kebijakan politik luar negeri Indonesia. (Ant)
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...