82 Tahun GKJ: Perdamaian dan Keadilan adalah Masalah Nyata dan Serius
SALATIGA – Perdamaian dan keadilan merupakan masalah serius yang belum bisa diatasi di dunia ini. Kesengsaraan dan penderitaan yang masih dialami masyarakat di berbagai belahan bumi terjadi karena masalah keadilan dan perdamaian yang belum bisa diwujudkan secara luas.
Demikian dikatakan Ketua Umum Badan Pelaksana Sinode Gereja Kristen Jawa (GKJ), Dr. Andreas Untung Wiyono, di sela-sela peringatan 82 tahun Sinode GKJ, di Salatiga, Jumat (15/2). "Masalah perdamaian dan keadilan bukan persoalan teoritis. Ini adalah masalah nyata dan serius. Kita menghadapi baik di tingkat lokal, nasional dan bahkan global." Kata dia.
Atas dasar keprihatinan tersebut, peringatan 82 tahun Sinode GKJ mengangkat tema : "Melangkah Bersama Memperjuangkan Perdamaian dan Keadilan." Dalam peringatan itu diselenggarakan ibadah dan diskusi membedah sejumlah buku yang mendukung tema tentang perdamaian dan keadilan.
Andreas mengungkapkan bahwa bencana yang terjadi di berbagai daerah banyak sekali yang bersumber dari perilaku manusia. Bencana sosial terjadi karena hilangnya nilai-nilai yang luhur dalam kehidupan yang menciptakan ketidak adilan, dan perdamaian tidak dirasakan.
Korupsi dan berbagai jenis konflik adalah bencana yang mengerikan, karena semakin masif dan meninggalkan penderitaan yang berkepanjangan bagi masyarakat. Bahkan bencana yang semula merupakan bencana alam, sekarang lebih merupakan hasil perilaku manusia yang tidak menjunjung nilai-nilai spiritual, seperti yang terjadi pada bencana banjir dan tanah longsor.
Dalam konteks Indonesia, masalah keadilan dan perdamaian merupakan masalah yang sangat serius, dan membutuhkan upaya dari berbagai pihak untuk bersinergi dan berjuang bersama-sama.
Karena masalah tersebut merupakan masalah yang nyata, maka perlu upaya yang nyata. Oleh karena itu, dengan mengangkat tema di atas GKJ ingin melangkah lebih jauh dari sekadar berkutat pada masalah internal, tetapi bergerak bersama berbagai kelompok dan pihak untuk memperjuangkan perdamaian dan keadilan melalui berbagai bidang pelayanan.
Masalah perdamaian dan keadilan juga menjadi sorotan gereja-gereja di dunia yang tergabung dalam World Council of Churches (WCC) dan akan dibahas dalam sidangnya di Busan, Korea Selatan awal tahun ini.
Dalam diskusi dibahas juga buku: "Bertahan di Bumi Pancasila: Belajar dari Kasus GKI Yasmin", yang ditulis oleh Victor Silaen dan diterbitkan oleh Yayasan Komunikasi Bina Kasihantara. Buku ini dan diskusi yang dilakukan mengungkapkan sebagai negara hukum, Indonesia mengalami kegagalan dan menegakkan hukum, bahkan terlibat dalam tindakan intoleransi. Hal ini merongrong konstirusi negara.
Bangladesh Minta Interpol Bantu Tangkap Mantan PM Sheikh Has...
DHAKA, SATUHARAPAN.COM-Sebuah pengadilan khusus di Bangladesh pada hari Selasa (12/11) meminta organ...