88 Persen Permukaan Laut Mengandung Sampah Plastik
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM – “Sebanyak 88 persen permukaan laut terbuka, mengandung sampah plastik, meningkatkan kekhawatiran tentang dampaknya terhadap kehidupan laut dan rantai makanan,” menurut para ilmuwan, Senin (1/7).
Plastik yang berasal dari mainan, tas, bungkus atau wadah makanan serta peralatan masuk ke laut melalui limpasan air hujan, sebuah masalah yang diprediksi akan semakin memburuk beberapa dekade ke depan.
Penemuan yang dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences tersebut, didasarkan pada lebih dari 3.000 sampel laut, yang dikumpulkan dari seluruh dunia, melalui ekspedisi sains Spanyol pada 2010.
“Lautan saat ini memuat objek plastik yang terbagi dalam fragmen-fragmen lebih kecil akibat radiasi matahari,” kata peneliti Andres Cozar dari University of Cadiz.
“Potongan-potongan kecil plastik itu, yang diketahui sebagai mikroplastik, bisa bertahan ratusan tahun, dan terdeteksi dalam 88 persen sampel dari permukaan laut, melalui Malaspina Expedition 2010. Penelitian tersebut memperkirakan bahwa total plastik yang ada di lautan di seluruh dunia “ antara 10.000 dan 40.000 ton ,“ sebenarya lebih rendah dari perkiraan awal.
Namun, hal tersebut menimbulkan kekhawatiran baru mengenai dampak dari banyak plastik tersebut, terutama bagian-bagian yang paling kecil.
Studi menemukan, bahwa fragmen-fragmen plastik “dengan ukuran antara beberapa mikron dan beberapa milimeter , kurang terwakili dalam sampel permukaan laut”.
Penelitian lanjutan, dibutuhkan untuk menemukan kemana perginya fragmen terkecil plastik tersebut , dan apa dampaknya terhadap kehidupan laut.
“Plastik berukuran mikro ini mempengaruhi tingkah laku dan rantai makanan dari organisme laut,” ujar Cozar. Tapi mungkin, sebagian besar dari dampak yang terjadi akibat polusi plastik di lautan masih belum diketahui. (AFP/Ant)
Editor : Bayu Probo
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...