Abbas: Solusi Dua Negara Mustahil dengan Pemerintahan Netanyahu
RAMALLAH, SATUHARAPAN.COM - Presiden Palestina Mahmud Abbas menilai solusi dua negara untuk konflik Timur Tengah mustahil akan dicapai bersama pemerintahan yang dipimpin Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
“Pernyataan Netanyahu yang menentang solusi dua negara dan negara Palestina... jika terbukti, maka tidak ada keseriusan dalam pemerintahan (baru) Israel mengenai solusi politik yang akan berujung pada pendirian dua negara,” kata Abbas pada Kamis (19/3) sehari setelah pemimpin kontroversial Israel itu meraih kemenangan mengejutkan dalam pemilu.
Dalam kampanye terakhir untuk memenangkan kubu sayap kanan Israel beberapa jam sebelum pemilu dimulai pada Selasa (17/3), Netanyahu menolak pendirian negara Palestina dan berjanji akan membangun ribuan rumah baru bagi para pemukim Yahudi di wilayah Yerusalem timur berpenduduk Arab yang diduduki.
Abbas menyatakan Palestina akan terus “menuntut legitimasi internasional,” merujuk pada upaya mereka untuk meraih status negara penuh melalui PBB dan badan-badan internasional lainnya.
“Itu hak kami untuk pergi ke lokasi mana pun di dunia ini guna meraih legitimasi internasional,” katanya.
Pemimpin Palestina itu juga menyinggung kemungkinan masuknya pemimpin partai ultranasionalis Yisrael Beitenu, Avigdor Lieberman, ke dalam pemerintahan Israel karena dia sering melancarkan kampanye dan pernyataan kebencian terhadap Palestina dan warga minoritas Arab Israel.
Abbas mengatakan Lieberman sudah melontarkan “seruan rasis untuk membunuh warga Arab Israel,” merujuk pada komentar sebelumnya pada bulan ini ketika dia mengatakan semua warga Arab yang tidak setia kepada Israel harus dipancung. (AFP)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...