Abdullah Mengaku Sudah Tahu Komisioner KPK Tak Terpilih Lagi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Mantan Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdullah Hehamahua mengaku sudah tahu Komisioner KPK tak akan terpilih kembali.
“Saya sudah duga sebelumnya, bahwa orang-orang KPK tidak dipilih,” kata Abdullah, di Jakarta, hari Kamis (17/12).
Sebab, kata Abdullah secara sosiologis, orang DPR yang pantas marah pada KPK. Sebab, puluhan teman-teman DPR-nya ditangkap KPK.
“Jangan lupa, DPR adalah Partai Politik (Parpol) sehingga kepentingan Parpol yang menjadi kepentingan mereka,” kata dia.
Selain itu, kata Abdullah satu hal yang dilupakan, mereka adalah wakil rakyat sehingga seharusnya ketika ada di Senayan, kepentingan rakyat yang menjadi perhatian utama mereka, bukan kepentingan fraksi atau Parpol sendiri
“Saya hanya ingatkan semua pihak, kalau anggota DPR masih seperti itu, cepat atau lambat, Indonesia bisa hilang dari permukaan bumi, Indonesia menjadi beberapa negara baru atau Indonesia akan menjadi jajahan dari satu negara super power,” kata dia.
Sebab, lanjut Abdullah korupsi akan mengakibatkan hal-hal tersebut sementara KPK selalu dipasung pelaksanaan tugas dan kewajibannya.
Selain itu, kata Abdullah kelima Komisioner KPK yang terpilih oleh DPR dirinya hanya kenal dengan Agus Rahardjo terpilih sebagai Ketua KPK.
“Cuma pak Agus yang saya kenal secara selintas karena pernah beberapa kali ke daerah dalam melakukan sosialisasi tentang pengadaan barang jasa. Mudah-mudahan, pengalaman beliau itu dapat digunakan dalam memberantas korupsi yang melibatkan pejabat dalam proyek-proyek pengadaan barang dan jasa, dan yang lain saya tidak tahu komitmen mereka,” kata dia.
Sementara itu, Plt Komisioner KPK Indriyanto Seno Adji mengatakan bahwa lima Komisoner KPK terpilih dirinya mengucapkan selamat atas terpilihnya sebagai Komisioner KPK.
“Pimpinan ini terdiri dari para ekspertis di bidang yang berbeda dengan demikian tentunya mencerminkam representasi bidang kelembagaan. Saya ucapkan selamat kepada Pimpian baru dan kami yakini dapat menjaga integritas dan kharismatik kelembagaan KPK sebagai penegak hukum yang dipercaya publik,” kata dia.
Sebelumnya,Agus Rahardjo terpilih sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hasil voting Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam sidang yang digelar di Kompleks DPR, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, hari Kamis (17/12).
Agus terpilih sebagai Ketua KPK periode 2015 – 2019 dengan hasil perolehan suara sebanyak 44 suara, sedangkan empat calon lain di antaranya Basaria Panjaitan memperoleh sembilan suara, Saut Situmorang satu suara, dan Alexander Marwata serta Laode Muhammad Syarif tidak memperoleh suara.
Kelima calon pimpinan KPK tersebut terpilih berdasarkan hasil voting tahap pertama dari 10 nama calon lainnya. Dari sepuluh nama calon terpilih diantaranya terdapat nama Johan Budi dan M. Busjro Muqoddas yang keduanya pernah bertugas di KPK dan tidak lolos dalam voting tahap kedua. Johan Budi hanya memperoleh 25 suara, sedangkan Busjro hanya memperoleh dua suara sedangkan perolehan suara dimenangkan oleh Agus Rahardjo.
Hasil sidang pemilihan calon pimpinan KPK sudah selesai diputuskan oleh Komisi III DPR untuk selanjutnya akan dibawa ke dalam Sidang Paripurna DPR yang digelar pada hari Jumat (18/12). Kelima nama calon yang diusulkan ditetapkan bersama berdasarkan hasil voting dengan pimpinan sidang Aziz Syamsuddin.
Editor : Bayu Probo
Ibu Kota India Tercekik Akibat Tingkat Polusi Udara 50 Kali ...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Pihak berwenang di ibu kota India menutup sekolah, menghentikan pembangun...