Loading...
SAINS
Penulis: Francisca Christy Rosana 13:30 WIB | Jumat, 17 Oktober 2014

Abrasi, Ribuan Pohon Bakau Ditanam di Pesisir Jakarta

Ilustrasi. (Foto: alamendah.org)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Sekitar 6.420 pohon bakau ditanam di pesisir pantai Jakarta untuk memperbaiki kerusakan lingkungan dan ekosistem pantai yang rusak akibat abrasi atau intrusi air laut. Penanaman ini diprakarsai oleh Dinas Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta sejak Maret hingga Juni 2014 lalu.

Kepala Bidang Kehutanan Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta Jaja Suarja pada Jumat (17/10) mengatakan bahwa penanaman pohon bakau di daerah-daerah pesisir bertujuan untuk merehabilitasi pantai. Jaja mengatakan bahwa pemerintah daerah ingin menjadikan kawasan pesisir yang ditanami bakau tersebut menjadi kawasan ekowisata dan pelestarian hutan bakau.

“Pesisir pantai dengan hutan mangrove (bakau) dapat menjadi tempat wisata alam dan koleksi mangrove seperti kebun raya mangrove,” katanya. 
Jaja mengatakan bahwa penanaman pohon bakau ditujukan untuk melindungi daerah sekitar pantai dan sungai dari hempasan gelombang dan angin kencang.

"Hutan mangrove menjaga garis pantai agar tetap stabil, mencegah terjadinya erosi laut, dan mampu menyerap dan mengurangi bahan polutan," ujarnya.

Menurut Jaja, hutan bakau 40 kali lebih mampu menyerap bahan-bahan polutan dibandingkan hutan tropis. Selain itu, mangrove yang berakar banyak dengan batang yang kokoh mampu mencegah bahaya tsunami, ombak, dan abrasi air laut serta dapat berfungsi sebagai penyaring polusi air dan udara.

Hutan mangrove merupakan habitat berbagai jenis ikan dan biota laut. Selain itu, hutan bakau juga menghasilkan kayu untuk bahan bangunan dan arang serta menghasilkan buah/biji untuk dibuat berbagai panganan atau minuman.

Menurut berbagai penelitian, hutan mangrove menyerap emisi karbon empat sampai lima kali lebih besar dari pada hutan daratan. (Ant)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home