Perawat Pengidap Ebola Muncul di Depan Kamera Pertama Kali
MARYLAND, SATUHARAPAN.COM - Nina Pham, perawat pertama dari dua perawat yang terpapar ebola di Amerika Serikat, bercanda dengan dokternya sebelum memulai perjalanannya ke National Institutes of Health (NIH) di Bethesda, Maryland.
Dr Gary Weinstein mencatat percakapannya dengan Pham (26), sebelum dia meninggalkan Rumah Sakit Texas Health Presbyterian di Dallas Rabu (15/10). Itu adalah penampilan pertama Pham di depan kamera sejak didiagnosa terpapar ebola.
"Terima kasih untuk pelayanan yang baik. Terima kasih untuk menjadi bagian dari tim relawan," kata Weinstein kepada Pham, "Kami benar-benar bangga kepadamu.”
Pham terpapar ebola setelah merawat Thomas Eric Duncan di rumah sakit Dallas. Dia didiagnosa pada Minggu (12/10).
Duncan, seorang warga negara Liberia, menjadi orang pertama yang didiagnosa ebola di Amerika Serikat pada 30 September, dan meninggal pada 8 Oktober.
Rumah Sakit Texas Presbyterian meminta agar Pham dipindahkan ke unit studi klinis khusus NIH, menurut pernyataan dari NIH. Dia tiba di sana Kamis (16/10) malam.
"Dia akan menerima fasilitas perawatan terbaik, yang merupakan salah satu fasilitas nomor satu di Amerika Serikat," menurut pernyataan itu, "Unit staf terlatih dalam praktik pengendalian infeksi, dan dioptimalkan untuk mencegah penyebaran penyakit yang berpotensi menular seperti ebola."
“Rumah sakit Dallas diminta untuk memindahkan Pham, karena dengan timbulnya wabah ebola menyebabkan terbatasnya pegawai di rumah sakit,“ menurut staf rumah sakit dalam sebuah pernyataan.
"Dengan banyak profesional medis yang secara intensif terus-menerus memantau penyebaran virus itu, dan memberikan pelayanan yang terbaik untuk Nina, juga seluruh karyawan rumah sakit, perawat, dokter dan masyarakat pun dipersiapkan untuk menghadapi pasien berikutnya," kata pernyataan itu.
Dr Anthony Fauci, yang memimpin Institut Alergi Nasional dan Penyakit Menular di National Institutes of Health, mengatakan fasilitas isolasi di rumah sakit Bethesda, hanya memiliki dua tempat tidur. "Pham akan menempati salah satu tempat tidur tersebut," kata Fauci.
Direktur Pusat Pengendalian Penyakit dan Pencegahan Tom Frieden mengatakan, langkah tersebut akan membantu menangani pasien baru lainnya, dan memantau 50 petugas kesehatan dari Rumah Sakit Texas Health Presbyterian, yang mungkin telah terpapar ebola.
Perawat lain yang merawat Duncan, dan sudah didiagnosa terpapar ebola Rabu (15/10), Amber Vinson (29), tiba Rumah Sakit Texas Health Presbyterian Selasa (14/10) pagi, dan telah dipindahkan ke unit isolasi Emory University Hospital pada Rabu (15/10) malam.
Awal pekan ini, rekan kerja Pham dan Vinson menuduh rumah sakit protokol ceroboh dan gagal dalam penanganan terhadap Duncan, sehingga mereka rentan terhadap ebola. Mereka merilis sebuah pernyataan melalui Persatuan Perawat Nasional.
"Perawat harus berinteraksi dengan Duncan, dengan peralatan dan pelindung apa adanya, dan saat Duncan mengalami diare dan muntah, menghasilkan cairan penularan yang sangat banyak," demikian pernyataan itu .
Walaupun begitu, rumah sakit itu tetap bersikeras telah memenuhi protokol keselamatan yang ditetapkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit. (abcnews.go.com)
Editor : Sotyati
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...