Ebola, Liberia Butuh 85.000 Kantong Mayat
MONROVIA, SATUHARAPAN.COM – Menanggapi virus ebola di Liberia yang kian meluas, pihak Kementerian Kesehatan Liberia mengatakan bahwa negara tersebut butuh 85.000 pasokan kantong mayat untuk enam bulan ke depan. Dilansir dari cnn.com pada Kamis (16/10), saat ini Liberia hanya memiliki 4.900 kantong mayat nasional.
Kantong mayat bukan satu-satunya barang di Liberia yang dibutuhkan. Perlengkapan lainnya yang diperlukan untuk melawan virus, termasuk pakaian pelindung, masker wajah, sarung tangan, dan kacamata juga sangat dibutuhkan. Saat ini, Liberia kekurangan perlengkapan-perlengkapan tersebut.
Pemerintah Liberia mengatakan perlu 2,4 juta kotak sarung tangan untuk enam bulan ke depan, tetapi saat ini hanya terdapat 18.000 kotak sarung tangan. Setiap kotak berisi 100 pasang. Kurangnya perlengkapan ini menunjukkan kemunduran berbagai pihak dalam memerangi wabah ebola.
Hingga kini, ebola telah membunuh sedikitnya 2.458 orang di Liberia. Minggu ini, petugas kesehatan di negara tersebut telah melakukan mogok kerja untuk menuntut gaji yang lebih tinggi dengan meninggalkan beberapa klinik dan membiarkan klinik-klinik tersebut tanpa pengawasan.
Sejak wabah muncul pada Maret lalu, sekitar 9.000 kasus Ebola dan 4.493 kematian telah dilaporkan, terutama di Guinea, Liberia, dan Sierra Leone. Sementara itu, kasus paling banyak ditemukan di Liberia. Jumlah ini diperkirakan akan terus meroket.
Selain tiga negara tersebut, beberapa kasus ebola juga telah dilaporkan di Senegal, Nigeria, Spanyol, dan Amerika Serikat. Diperkirakan 10.000 kasus ebola muncul per minggu. (cnn.com)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Kamala Harris Akui Kekalahan Dalam Pilpres AS, Tetapi Berjan...
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, menyampaikan pidato pe...