Achmad Gunaryo: Agama dan Demokrasi Berjalan Bersama Menegakkan Keadilan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Salah satu tujuan demokrasi adalah untuk menegakkan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Indonesia mengapresiasi agama dan demokrasi, sehingga keduanya bisa berjalan secara bersama-sama dalam menegakkan keadilan.
Demikian ditegaskan Achmad Gunaryo, Kepala Biro Hukum dan Kerjasama Luar Negeri Setjen Kementerian Agama ketika menyampaikan hikmah peringatan Nuzulul Qur’an di Istana Negara, Jakarta, Jumat (26/07) malam.
“Al-Quran banyak mengajarkan kebaikan pada manusia, salah satunya yang terkait dengan hukum demokrasi dalam bernegara,” kata Gunaryo dalam uraiannya bertajuk “Kontekstualisasi Al-Quran dalam Hukum dan Kebebasan.”
Menurut Gunaryo, Al-Quran mengajarkan bahwa pembunuhan manusia terhadap manusia lain adalah kejahatan kemanusiaan. Hak-hak kebebasan berekspresi dan mengeluarkan pendapat juga diatur dalam Islam. “Kebebasan dalam Islam bukan kebebasan tanpa batas. Kode etik kebebasan dalam Islam adalah kebebasan yang bertanggungjawab,” kata Gunaryo.
Dia mengatakan, Indonesia sebagai Negara Pancasila, bukan negara sekuler. Di Indonesialah ajaran Islam dan nilai-nilai demokrasi bisa berjalan beriringan. “Indonesia adalah eksperimen bangsa lain dalam hal demokrasi,” kata dia.
“Demokrasi adalah nikmat lain dari Allah Swt yang diberikan kepada Indonesa. Maka jangan sia-siakan nikmat itu,” kata Gunaryo. Dengan demokrasi yang baik, apresiasi terhadap kehidupan dalam masyarakat dapat meningkat dengan baik pula, dan itu sejalan dengan Al-Quran.
Dia menegaskan bahwa umat yang dibimbing oleh Al-Quran sudah selayaknya dapat menciptakan masyarakat yang rahmatan lil alamin. “Jika dalam aplikasinya, kita belum menjadi khaira ummah, tentu bukan pesan Al-Quran yang salah, tapi cara memaknai dan beragama kita yang salah,” kata Gunaryo.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...