INDONESIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja
11:39 WIB | Kamis, 19 Desember 2013
Ada 211 Wartawan Dipenjara di Seluruh Dunia
EROPA, SATUHARAPAN.COM - Lebih dari 200 wartawan masih dipenjara di seluruh dunia per tanggal 1 Desember 2013. Wartawan yang ditahan di Turki, Iran, dan China menyumbang lebih dari setengahnya. Pemerintah menggunakan tuduhan anti - negara, termasuk pengkhianatan dan pelanggaran yang berkaitan dengan terorisme, untuk membungkam 211 wartawan kritis, blogger, dan editor dari seluruh dunia. Komite untuk Melindungi Wartawan (Committee to Protect Journalists/CPJ) pada Rabu (18/12) mengumumkan hal ini berdasarkan sensus untuk penelitiannya.
Hukuman lain yang dikenakan terhadap wartawan adalah tuduhan pencemaran nama baik, pelanggaran sensor, penghinaan etnis atau agama, dan denda, kata CPJ.
Lebih dari setengah dari jurnalis dipenjara pada tahun 2013 bekerja untuk publikasi berbasis web, sementara 79 bekerja di media cetak, dan 28 lainnya dari radio dan televisi. Sekitar sepertiga dari wartawan dipenjara adalah wartawan lepas, sedangkan sisanya adalah berstatus karyawan perusahaan.
Di Turki, jumlah wartawan yang dipenjara turun dari 49 orang di tahun lalu menjadi 40 pada tahun 2013, sebab beberapa harus dibebaskan karena penundaan sidang akibat adanya undang-undang baru.
Turki masih menahan puluhan wartawan Kurdi atas tuduhan yang berkaitan dengan teror dan lain-lain yang dituduh terlibat dalam plot untuk menggulingkan pemerintah.
"Dari kegagalan untuk mereformasi undang-undang dalam tindakan keras terhadap wartawan di Turki setelah protes Gezi Park, Turki telah tumbuh semakin represif meskipun ada sedikit penurunan jumlah pekerja media yang ditahan," kata Nina Ognianova, Koordinator Program CPJ Eropa dan Asia Tengah.
Jumlah wartawan yang dipenjara di Iran turun menjadi 35 dari 45 tahun lalu, tapi wartawan masih dijatuhi hukuman penjara yang lama. Sementara di China, ada 32 wartawan - jumlah yang sama seperti tahun lalu - akibat tindakan keras pemerintah terhadap media di Internet.
Wartawan diculik
Eritrea, Vietnam, Suriah, Azerbaijan, Ethiopia, Mesir, dan Uzbekistan melengkapi posisi sepuluh daftar pemenjara terburuk di dunia, CPJ mengatakan, sementara jumlah wartawan di balik jeruji besi naik di Ethiopia, Bahrain, Somalia, dan Vietnam.
Jumlah wartawan dipenjara di Suriah turun pada tahun 2013, namun sensus CPJ tidak memperhitungkan mereka yang diculik atau diyakini ditahan oleh kelompok-kelompok oposisi. Sekitar 30 wartawan dilaporkan hilang di Suriah pada akhir 2013, kata CPJ.
Lima wartawan masih ditahan di Mesir setelah pemerintah yang didukung militer menindak puluhan pekerja media lokal dan internasional setelah penggulingan mantan Presiden Mohamed Morsi Juli lalu. Sedang pada tahun 2012 di Mesir tidak ada penahanan wartawan.
Di Afrika, Eritrea tetap menjadi benua terburuk untuk wartawan, dengan 22 wartawan dipenjara. Mereka didakwa melakukan kejahatan.
Hanya satu wartawan berada di balik jeruji besi di Amerika: independen blogger AS, Roger Shuler dipenjara karena menghina pengadilan di negara bagian Alabama AS.
Wartawan dibunuh
Sementara Reporters Without Borders sebuah pengawas kebebasan media mengatakan Rabu (18/12) bahwa 71 wartawan telah tewas sehubungan dengan pekerjaan mereka tahun ini. Itu adalah penurunan dari tahun lalu sebanyak 88, namun 2012 memang dianggap sebagai tahun yang sangat mematikan untuk jurnalis.
Perang saudara di Suriah telah secara signifikan berkontribusi pada peningkatan kematian wartawan dalam dua tahun terakhir. Sepuluh orang tewas di Suriah tahun ini. (aljazeera.com/globalnews.ca)
BERITA TERKAIT
KABAR TERBARU
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...