Ada Dua Tersangka Baru Terkait Serangan Paris
BRUSSELS, SATUHARAPAN.COM – Belgia telah memegang dua tersangka baru atas aksi teror yang terjadi di Paris, kata seorang jaksa pada hari Kamis (3/12), yang menandakan jumlah tersangka dalam kasus ini menjadi delapan orang.
“Dua tersangka lain telah didakwa dalam rangka serangan Paris,” kata juru bicara kantor kejaksaan kepada AFP dan mengkonfirmasi bahwa dua tersangka itu telah ditangkap pada hari Minggu lalu (29/11).
Sebelumnya, televisi VRT mengatakan salah satu tersangka diketahui bernama Bilal Hadfi, salah satu pelaku bom bunuh diri yang meledakkan dirinya di stadion nasional Prancis utara dari Paris.
Tersangka lainnya adalah seorang warga negara Prancis berusia 20 tahun bernama Samir Z. ditangkap di bandara Zaventem, barat laut Brussels, saat dia sedang bersiap untuk naik pesawat ke Maroko.
Kemudian, tersangka kedua, seorang warga Belgia berusia 28 tahun bernama Pierre N. ditangkap di distrik Brussels dari Molenbeek, di mana beberapa dari pelaku teror Paris tinggal, termasuk yang diduga menjadi pemimpin mereka yaitu Abdelhamid Abbaoud yang tewas dalam sebuah penyerbuan oleh kepolisian Prancis.
Sejak tim investigasi diterjunkan, enam tersangka lainnya telah didakwa sehubungan dengan serangan 13 November 2015 yang menewaskan 130 orang di stadion, gedung konser dan restoran di ibu kota Prancis.
Beberapa di antara mereka yang ditahan adalah Mohammed Amri dan Hamza Atou yang diduga telah membawa Salah Abdeslam kembali ke Brussels, di mana para penyidik berpendapat Salah memainkan peran penting untuk penyediaan logistik dalam pembantaian.
Tertuduh lainnya adalah Ali Oulkadi, yang diduga menjadi tersangka kunci yang ditangkap di sekitar wilayah Brussels. Jejak darah dan dua pistol yang ditemukan di mobil tersangka keempat yaitu Lazez Abraimi.
Identitas tersangka kelima memang belum terungkap. Namun, media Belgia mengatakan itu adalah Abdeilah Chouaa, namun peranannya dalam serangan ini masih belum diketahui.
Kemudian, tersangka keenam bernama Mohammed Bakalli yang diyakini menjadi pemilik rumah di kota selatan Auvelais yang dijadikan sebagai tempat persembunyian hingga terjadi penggerebekan pada 26 November 2015 yang lalu.
Dia kemudian didakwa pada hari berikutnya dengan pasal keterlibatan kegiatan terorisme.
Sementara ini, polisi pada hari Kamis (3/12) telah melepas dua orang yang diperiksa sebagai saksi dalam penggerebekan di Brussels. (france24.com)
Editor : Bayu Probo
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...