Adakah yang Terlalu Mahal untuk Cinta?
Cinta memberikan semuanya dan merasa menyesal jika tidak memberi lebih banyak lagi
SATUHARAPAN.COM – Adakah yang terlalu mahal untuk cinta? Bagi mereka yang sedang jatuh cinta, kelihatannya memang tidak ada yang terlalu mahal untuk cinta. Kita mungkin pernah mendengar, bahkan berucap, ”Lautan luas ’kan kuseberangi, gunung tinggi ’kan kudaki, demi terwujudnya cinta kita!” Agak klise kedengarannya. Terkesan naif dan mengada-ada. Namun, inilah kenyataannya.
Cinta memang misteri. Penulis Kidung Agung pun pernah memberi gambaran tentang cinta. Katanya: ”Cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api Tuhan! Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti dihina” (Kid. 8:6-7).
Makna di balik kalimat-kalimat itu adalah cinta tidak dapat dilawan seperti halnya maut. Tidak ada yang dapat melawan kuasa cinta. Kekuatannya luar biasa besar. Bahkan nyalanya seperti nyala api Tuhan. Jika cinta sejati bergelora, maka tidak ada yang sanggup menahannya. Cinta sejati tak terpadamkan. Juga tidak dapat dibeli. Nas tadi menggambarkan pula bagaimana Salomo telah berusaha membeli cinta Si Gadis dengan kemewahan istana, tetapi upayanya sia-sia.
Memang tidak ada yang dapat memadamkan cinta. Banyak orang telah membuktikan kesungguhan cinta mereka. Kalau perlu dengan nyawanya. Agaknya, di setiap bangsa terdapat kisah cinta macam begini. Di Inggris terdapat kisah Romeo dan Yuliet, di Cina dikenal cinta San Pek dan Eng Tay, dan di Jawa kita mengenal drama cinta Rara Mendut dan Pranacitra. Dan semuanya berujung pada maut.
Bagi orang yang belum pernah sungguh-sungguh jatuh cinta, tindakan tersebut terlihat konyol dan dibuat-buat. Agak demonstratif dan sok pamer. Mungkin ini disebabkan karena mereka belum pernah merasakan dan memahami misteri cinta.
Tetapi, itulah cinta. William Barclay menulis: ”Cinta bukanlah cinta lagi, jika masih memperhitungkan dengan cermat semua biayanya. Cinta memberikan semuanya dan merasa menyesal jika tidak memberi lebih banyak lagi.”
Dalam relasi dengan sesama kita pun agaknya perlu menggaungkan kembali pertanyaan ini: Adakah yang terlalu mahal untuk cinta?
Email: inspirasi@satuharapan.com
Editor : Yoel M Indrasmoro
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...