Adegan Lucu Babi Terobos Ring 1 Jokowi Diabadikan Sekum PGI
WAMENA, SORONG, SATUHARAPAN.COM – Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Gomar Gultom menceritakan berbagai hal unik yang ia amati dari kunjungan Presiden Joko Widodo ke Papua.
Atas permintaan Jokowi, Gomar ikut dalam rombongan Presiden dan ia pun tidak menyia-nyiakan kesempatan mengabadikan sejumlah kejadian lucu. Salah satunya yang sempat ia potret dengan kamera ponsel, ialah hadirnya seekor babi yang nyaris menerobos pengamanan ring satu Presiden pada kunjungannya ke Sorong (28/12).
Seperti di berbagai daerah lain dimana babi adalah peliharaan yang bernilai ekonomis dan disayangi, di Papua juga demikian, ia kerap dilepas di halaman rumah, bersama-sama dengan ternak lain. Dalam foto hasil jepretan Gomar, tampak seekor babi berwarna putih sedang berusaha dihalau oleh Pasmpares, karena berada dalam radius yang sangat dekat dengan rombongan presiden. Sementara di bagian lain, tampak juga iring-iringan kendaraan presiden sedang melintas, kira-kira lima meter dari babi. Beberapa penduduk tampak tertawa menyaksikan kejadian itu.
"....di Sorong terjadi kejadian unik, yang saya kira hanya akan terjadi di Papua: seekor babi menerobos hingga ke ring satu yang menghebohkan tapi sekaligus jadi selingan menggembirakan," tulis Gomar Gultom melalui akun facebooknya.
Tidak terhindarkan, muncul banyak komentar atas foto yang unik tersebut. Salah satunya, berbunyi, "Ternak sekalipun ikut bersukacita menyambut niat baik mereka yang hadir ber-Natal bersama."
Kepada satuharapan.com, yang ingin mengetahui lebih terperinci kisah itu, Gomar yang adalah juga pendeta di gereja terbesar di Asia Tenggara, Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), itu mengatakan bahwa kisah itu terjadi ketika Jokowi dan rombongan sedang mendengarkan penjelasan Walikota Sorong tentang pembangunan pasar di tengah kota Sorong.
"Tiba-tiba datang seekor induk babi, menerobos kerumunan, Paspamres dan petugas keamanan lainnya; dan memasuki lapangan tempat rombongan berkerumun. Menjadi ramai dan menggelikan karena tak seorang pun punya pengalaman menghalau babi," kata dia.
Tak terlalu lama, tutur Gomar, induk babi tersebut berhasil dihalau. "Tapi tak lama kemudian seekor anak babi yang masih kecil kembali menerobos dan kali ini nyaris masuk ke tengah rombongan Presiden. Si anak babi ini hanya berjarak 3-4 meter dari Jokowi," kisah dia.
Walau berlatarbelakang tradisi Batak yang juga akrab dengan babi, Gomar Gultom tetap saja merasa aneh dan asing kejadian itu. "Tapi sangat menghibur," kata dia.
"Saya, dan umumnya orang Batak memang pemakan daging babi. Tapi orang Batak kan tidak bergaul dengan babi. Beda dengan orang Papua yang memang biasa bergaul dengan babi. Bukan pemandangan asing di Papua seorang mama menggendong babi. Bahkan saya dengar ada juga yang menyusui anak babi. Maka bagi babi di Papua, tak memiliki rasa takut masuk ke kerumunan orang. Maka tak terlalu aneh bagi orang Papua kejadian kemarin." tutur dia.
Mendoakan Kesehatan dan Keselamatan Jokowi
Selain mengenai kisah lucu ini, Gomar juga membuat catatan-catatan lain dan tampaknya ia sangat terkesan akan kepribadian dan gaya Jokowi sebagai presiden.
"Mengikuti perjalanan bersama Jokowi dari Jayapura ke Wamena dan kemudian ke Sorong sungguh pengalaman yang sangat berharga buat saya. Banyak aksi yang inspiratif di samping hal-hal lucu di sana-sini," tulis dia.
Kegiatan Jokowi yang demikian padat, staminanya yang kuat serta spontanitasnya menjumpai rakyat yang kerap mengkhawatirkan, tak luput dari catatan Gomar. Sebagai contoh, seusai seharian Jokowi melakukan 'blusukan,' malamnya ia masih mengadakan pertemuan dengan para tokoh Papua.
"Setelah seharian dilewati dengan dua kali penerbangan, satu upacara dan tiga tempat blusukan, masih lanjut dengan dua jam pertemuan khusus tentang Papua sesudah makan malam," kisah Gomar.
"Entah sesudah itu, apa lagi kegiatan beliau. Sungguh perlu didoakan kesehatan/ketahanan dan keamanan/keselamatan beliau," kata dia, sambil menyertakan gambar pertemuan Jokowi dengan beberapa tokoh Papua yang disertai Gomar.
Gomar mengatakan, sejumlah staf Jokowi juga sering was-was dengan kesiapan birokrasi dalam mengikuti gerak cepat presiden. Perubahan cepat yang diinginkan Jokowi memerlukan kesigapan bawahan.
"Dari bincang-bincang saya dengan beberapa staf kepresidenan terungkap kekhawatiran dengan kemungkinan ketidak-siapan birokrat di berbagai lini atas perubahan cepat yang sedang terjadi dari gaya dan spirit Jokowi."
"Saya sendiri sebagai 'birokrat' gereja malu bila melihat kerja-kerja-kerjanya Jokowi ini; belum lagi gayanya yang begitu sederhana dan merakyat."
Pada bagian lain status facebooknya, ketika ia menjawab salah seorang pemberi komentar, Gomar menyatakan spirit Jokowi perlu ditularkan kepada seluruh pengurus negara. "Kita berdoalah agar Jokowi effect ini segera menular ke seluruh pengurus negara, dan juga para pengurus gerejani sebagai tanda sukacita."
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...