Ahok: Banyak Politikus Bersaing Menjual Agama
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – “Pak, mengapa bangsa kita sering berantem karena agama?”
Begitulah sebaris pertanyaan yang dilontarkan salah satu murid Sekolah Dasar (SD) Cikal kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Agung, Balai Kota, Jakarta, Kamis (28/5). Sambil memandang si penanya yang masih duduk di bangku kelas dua tersebut, gubernur yang pernah menjabat sebagai Bupati Belitung Timur itu menjelaskan konflik agama kebanyakan terjadi karena kepentingan politik.
Dengan bahasa yang dirangkai sedemikian sederhana, Ahok memaparkan banyak politikus yang bersaing dengan cara "menjual" agama.
“Itu mungkin ada oknum-oknum orang politik yang nggak bisa bersaing, lalu menjual agama. Karena, kalau dia jujur, dia baik, nggak ada yang mau milih. Kalau dia bohongin orang untuk harus milih yang seiman, seagama, lumayan dia,” kata Ahok seraya berdiri di tengah-tengah murid sekolah dasar tersebut.
Beberapa murid tampak mengerti dengan menganggukkan kepala.
Seolah berperan menjadi guru, mantan politikus Gerindra tersebut menduga motif semacam ini sering kali dilakukan orang-orang pengecut, "Dan mengakibatkan yang tidak mengerti bisa berantem gara-gara agama,” lanjut dia.
Padahal, menurutnya, bangsa ini dulu pertama kali dihuni oleh orang-orang pemeluk paham animisme. Setelah itu, masuk agama Hindu dibawa oleh kerajaan seperti Majapahit dan sebagainya. Selanjutnya, Buddha masuk bersama Kerajaan Sriwijaya. Barulah setelah itu Islam, Kristen, Katolik berkembang di Indonesia.
Untuk itu, Ahok mengajak siswa-siswi ini tak mengkotak-kotakkan pergaulan berdasarkan agama. Pengkotak-kotakan agama tersebut menurut Ahok layaknya menginjak-injak keadilan sosial yang diusung dalam Pancasila sebagai dasar negara.
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...