Ahok Kesal Bus Jemputan Jadi Alasan PNS Pulang Cepat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok merasa kesal karena bus jemputan bagi pegawai negeri sipil DKI Jakarta menjadi alasan bagi mereka untuk pulang cepat sebelum jam kerja habis.
"Maksud kami meringankan kamu, begitu naik, tidur, lumayan nggak capek kan. Berangkat jam 5, naik sampai sini setengah 7 lumayan kan. Tapi disalahgunakan, tiap sore sudah nunggu semua di bus langsung berangkat," kata dia di Balai Kota DKI Jakarta,hari Jumat (22/1).
Tak hanya itu, bahkan beberapa pejabat eselon III dan eselon IV juga ikut menggunakan fasilitas tersebut. Padahal mereka sudah mendapatkan tunjangan yang besar.
"Belum lagi yang dibilang oknum pejabat eselon numpang naik juga padahal gaji di DKI sudah gede. Makanya lebih baik nggak usah ada bus deh," kata dia.
Oleh karena itu, Ahok berencana akan menjadikan bus tersebut sebagai angkutan umum.
Rencananya penghapusan bus jemputan PNS ini akan berlaku mulai Senin (25/1). Sehingga bus tidak hanya mengantar dan menjemput PNS saja, melainkan juga bisa dimanfaatkan oleh warga.
Dengan sinis, Ahok mengatakan jika ada PNS yang ingin pulang cepat lebih baik minta dipindahkan ke kelurahan terdekat sesuai dengan domisili masing-masing.
“Gaji PNS DKI lebih mahal daripada gaji pemula di bank? Lebih mahal, Rp 12-13 juta perbulan golongan terendah, mental kayak begini. Saya bilang gini saja, saya masih baik hati, kalau kamu ingin pulang cepat, minta pindah kerja deket kelurahan kamu saja. Di kelurahan masih banyak kekurangan orang kok, buat ngawasin PPSU juga boleh,” kata dia.
“Daripada kerja di sini jam 3-4 sudah kabur. Terus pake kompak-kompakan, busnya sudah mau berangkat, kurang ajar kan?! Sudah sekarang busnya mendingan kita tarik buat angkutan umum saja. Mereka juga naik selama ini nggak bayar kok!”
Editor : Eben E. Siadari
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...