Ahok Tuding Agus-Sylvi Keluarkan Data Sesat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Disinggung oleh calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut satu, Sylviana Murni, mengenai tidak adanya penyandang disabilitas dalam peran di pemerintahan Ibu Kota, calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), menampiknya. Ia menyayangkan paslon nomor satu selalu mengeluarkan data sesat pada saat menyinggungnya dalam debat.
“Paslon nomor satu selalu berusaha menjatuhkan dengan data yang sesat. Seharusnya jangan seperti itu, tetapi lebih baik dengan adu program,” ujar Ahok, hari Jumat (10/2) malam.
Ahok menjabarkan, secara prinsip, Jakarta merupakan provinsi pertama yang mengimplementasikan Undang-Undang mengenai penyandang disabilitas. Selain itu, ia mengklaim, dari segi tenaga pemerintahan telah melibatkan penyandang disabilitas.
“Di instansi Pemprov DKI sudah satu persen melibatkan penyandang disabilitas. Di swasta sebanyak dua persen. Kami juga akan mengupayakan dalam UU yang mengatur jumlah penyandang disabilitas yang tadinya hanya satu persen menjadi dua persen dapat menjadi pegawai di pemerintahan,” katanya.
Dalam membangun Jakarta dan mengenali penyandang disabilitas, lanjut dia, harus menggunakan data yang disertai solusi dan tidak bisa auto pilot. “Penyandang disabilitas perlu didata karena tidak bisa disamaratakan. Saat memberikan pelatihan, tuna rungu dan tuna netra berbeda.”
Ia menyatakan telah memberikan fasilitas yang mendukung hidup penyandang disabilitas.
“Kami sudah membuat fasilitas yang ramah Disabilitas seperti Transcare, yakni dengan menelepon satu hari sebelumnya maka bisa diantar ke Halte Transjakarta. Bus-bus Transjakarta dan toilet juga sudah mendukung.
Selain itu, ia menambahkan, CCTV di dalam kota telah terkoneksi dengan teknologi Smart City.
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...