Akbar Tandjung: Caleg Harus Punya Idealisme Politik

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM -  Berbagai partai politik, terutama yang hendak berpartisipasi pada pemilihan umum mendatang kebanyakan memiliki calon legislatif yang tidak punya idealisme politik tinggi atau yang dibesarkan partai.

Hal ini dikatakan Akbar Tandjung pada acara rutin Dialog Pilar Negara yang diselenggarakan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada Senin (13/5) di Ruang Sekretariat MPR-RI.   

“Partai di Indonesia, apalagi yang mau ikut pemilu tahun depan itu kebanyakan tidak sejalan dengan nilai-nilai demokrasi, bayangkan aja bacaleg bisa ada nama Angel Lelga sebagai caleg di daerah pemilihan Solo ?” ujar Akbar, “contoh seperti ini hanya mengedepankan nilai-nilai popularitas dan praktis pragmatis saja, karena orang-orang seperti ini terkadang malah tidak paham apa itu politik dan partai.”  

Dua hal penting yang ditandaskan oleh Akbar Tandjung adalah penyelenggaraan politik di Indonesia sebagai bagian dari pencerdasan masyarakat dalam berdemokrasi. Pencerdasan dapat dilihat dari dua sisi, yakni sisi partai politik dan sudut pandang penerapannya di masyarakat.

“Saat ini pada sisi partai politik, kita melihat banyak yang pragmatis dan praktis pada partai politik, karena hanya untuk cari uang saja, tetapi tidak ada kelembagaan politik karena mesin komunikasi politik ini mengkomunikasikan hanya kepentingan pemilik atau dermawan partai” ujar Akbar “Sementara dari sisi masyarakat, manfaat partai politik bagi masyarakat belum terasa karena partai-partai lemah mendidik masyarakat dalam komunikasi politik, terlebih lagi calon-calon legislatif belum memperlihatkan kualitas secara obyektif.”

Lebih lanjut Akbar mengatakan bahwa substansi demokrasi belum didapat di Indonesia karena yang penting bagi bangsa ini bukan hasil pemilihan umum legislatif, atau pemilihan umum presiden, tetapi proses kebijakan-kebijakan baru yang dihasilkan pemimpin baru itu lebih substansial bagi bangsa ini. 

Editor : Yan Chrisna