Akhir Maret, Rupiah dan IHSG Ditutup Positif
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Nilai tukar rupiah ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat (28/3) sore menguat sebesar 85 poin menjadi Rp 11.362/US$. Sebelumnya Rp 11.447. Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup naik sebesar 45,22 poin.
Pengamat Pasar Uang Bank Himpunan Saudara Rully Nova di Jakarta, Jumat mengatakan bahwa diberlakukannya kurs transaksi Bank Indonesia atau Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor) sebagai acuan nilai tukar rupiah membuat fluktuasi lebih stabil dengan kecenderungan menguat.
“Sebelumnya pelaku pasar valuta asing (valas) menggunakan kurs pasar non-deliverable forward (NDF) yang fluktuasinya cukup tinggi dan berdampak pada pasar uang di dalam negeri, namun saat ini lebih stabil,” kata dia.
Ia menambahkan penguatan rupiah juga didukung dari dana asing yang masuk cukup signifikan ke pasar saham dalam negeri pada akhir pekan ini, 28 Maret.
“Dana asing yang masuk itu membuat permintaan mata uang rupiah meningkat sehingga mendorong penguatannya,” kata dia.
Ia juga mengatakan, ekspektasi pelaku pasar uang yang masih positif terhadap ekonomi domestik menambah sentimen positif bagi nilai tukar domestik.
“Neraca perdagangan Indonesia diperkirakan kembali mencatatkan surplus, dan inflasi masih stabil,” kata dia.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Jumat ini (28/3), tercatat mata uang rupiah menguat menjadi Rp 11.404 dibanding sebelumnya (27/3) di posisi Rp 11.438 per dolar AS.
IHSG BEI Ditutup Naik 45,22 Poin
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat, ditutup naik sebesar 45,22 poin didorong investor asing yang masih masuk ke pasar saham domestik.
IHSG BEI naik sebesar 45,22 poin atau 0,96 persen ke posisi 4.768,28. Sementara itu, indeks 45 saham unggulan (LQ45) naik 8,24 poin (1,04 persen) ke level 799,51.
Analis HD Capital Yuganur Wijanarko di Jakarta, Jumat mengatakan menguatnya mata uang rupiah memberikan sinyal bahwa dana asing masih masuk ke dalam negeri salah satunya ke pasar saham sehingga mendorong indeks BEI kembali meningkat.
“Sesuai harapan, kami melihat penguatan rupiah memberikan sinyal bahwa dana asing mulai masuk untuk antisipasi pemilu legislatif di awal April nanti,” kata dia.
Dalam data perdagangan BEI, investor asing membukukan pembelian beli bersih saham hingga mencapai Rp 1,274 triliun pada akhir pekan ini (28/3).
Ia menambahkan IHSG BEI juga tidak terpengaruh banyak oleh pergerakan bursa saham regional yang bervariasi.
Ia memperkirakan indeks BEI akan bergerak di kisaran 4.720-4.830 poin pada awal pekan depan (1/4), beberapa saham yang dapat diperhatikan di antaranya Semen Indonesia (SMGR), Bank Mandiri (BMRI), Bank Jatim (BJTM), Telekomunikasi Indonesia (TLKM).
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menambahkan di pasar saham domestik belum terlihat tekanan berarti dalam waktu dekat.
“Jika terdapat koreksi maka sifatnya adalah wajar dan sehat, secara umum IHSG masih dalam pola uptrend,” katanya.
Tercatat transaksi perdagangan saham di pasar reguler BEI sebanyak 207.870 kali dengan volume mencapai 3,94 miliar lembar saham senilai Rp 5,67 triliun.
Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 204 saham, yang melemah 129 saham, dan yang tidak bergerak 73 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 231,08 poin (1,06 persen) ke level 22.065,53, indeks Nikkei naik 73,14 poin (0,50 persen) ke level 14.696,03 dan Straits Times menguat 9,71 poin (0,31 persen) ke posisi 3.172,17. (Ant)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...