Akibat Serangan Teror, Air France-KLM Rugi Rp 1 Triliun
PARIS, SATUHARAPAN.COM - Kelompok maskapai penerbangan Prancis –Belanda, Air France-KLM, mengatakan bahwa akibat serangan teroris di Paris pada 11 Januari bahwa 13 November meneybabkan penurunan omset usaha mereka sekitar 70 juta Euro (atau setara US$ 76,5 juta atau sekitar Rp 1 triliun) pada bulan Desember.
Tetapi efeknya sebagian besar telah berkurang dalam dua pekan terakhir, katanya dalam sebuah siaran pers hari Senin (11/1), sebagaimana dikutip AFP.
"Dampak negatif dari serangan Paris pada pendapatan Desember diperkirakan 70 juta Euro, dengan penurunan signifikan selama dua pekan terakhir. Tren pemesanan pada bulan Desember berjalan dengan pemulihan yang progresif," katanya.
Jumlah penerbangan pada bulan Desember untuk Air France, KLM dan penerbangan murah HOP dan Transavia, adalah 6,7 juta penumpang, yang termasuk stabil dibanding bulan sebelumnya.
Ketrisian kursi penumpang mencapai 82,9 persen, terjadi penurunan sebesar 0,2 persen, katanya.
Omset pada bulan November turun sekitar € 50 juta sebagai akibat dari serangan tersebut seperti dikatakan pihak Air France-KLM bulan lalu.
Kelompok itu mengatakan awal bulan ini berharap untuk kembali pulih memperoleh laba pada tahun 2015 setelah beberapa tahun kerugian. Hasil tahunan yang dijadwalkan akan diumumkan pada bulan Februari mendatang.
Serangan teror di Paris pada 13 November oleh kelompok jihad di kafe, ruang konser, stadion nasional Stade de France, dan jalanan menyebabkan 130 tewas dan 350 luka-luka.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...