Aksi Protes, Pria Tibet Bakar Diri
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Seorang pria Tibet di Tiongkok tewas setelah membakar dirinya sendiri pada Selasa (15/4), lapor media luar negeri dan kelompok HAM, insiden terbaru dari serangkaian protes dengan cara membakar diri dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut kelompok advokasi yang berbasis di Inggris, Free Tibet dan Radio Free Asia (RFA), Thinley Namgyal (32) meninggal setelah ia membakar dirinya di prefektur Kardze provinsi Sichuan.
Namgyal, putra bungsu dari keluarga petani, membakar diri “sebagai protes terhadap kebijakan dan aturan pemerintah Tiongkok” di wilayah Tibet, lapor RFA, mengutip seorang penduduk lokal.
RFA menambahkan bahwa sejak itu layanan telepon seluler dan jalur komunikasi lainnya untuk wilayah Tawu, tempat insiden itu terjadi, terputus.
Menurut Free Tibet dan RFA, setidaknya 125 warga Tibet di Tiongkok melakukan aksi protes sejak 2009.
Direktur Tibet Free Eleanor Byrne-Rosengren mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa aksi bakar diri terjadi karena Tiongkok “terus menggunakan kekuatan untuk membungkam para warga dalam mendapatkan hak dasar untuk menentukan masa depan mereka sendiri sebagai sebuah bangsa.”
Beijing menuduh Dalai Lama, pemimpin spiritual Tibet di pengasingan, mendorong aksi bakar diri untuk memajukan agenda separatis.
Tiongkok juga mengatakan pemerintahannya telah memberikan manfaat sosial dan ekonomi untuk warga Tibet dan mengakhiri apa yang diklaim sebagai pelanggaran feodal penduduk tersebut.
Dalai lama, peraih Nobel Perdamaian yang kini tinggal di India, menjelaskan bahwa dia tidak bisa menghentikan aksi bakar diri yang merupakan tindakan akibat putus asa itu.
Kelompok-kelompok HAM menyebut potes tersebut sebagai reaksi terhadap kontrol ketat Beijing atas hak-hak warga Tibet, termasuk pelakasanaan ibadah. (Ant)
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...