Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 04:36 WIB | Jumat, 28 Februari 2014

Aksi Solidaritas Untuk Jurnalis Al Jazeera

Aksi Solidaritas Untuk Jurnalis Al Jazeera
Salah satu jurnalis Al Jazeera biro Jakarta saat menggelar aksi bungkam mulut atas penahanan empat jurnalis Al Jazeera yang ditahan berminggu-minggu oleh pemerintah Mesir di bundaran Tugu Selamat Datang, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (27/2) (Foto-foto : Dedy Istanto).
Aksi Solidaritas Untuk Jurnalis Al Jazeera
Aksi bungkam mulut yang dilakukan oleh sejumlah jurnalis dari Al Jazeera biro Jakarta, AJI Jakarta, dan mahasiswa saat menggelar aksi solidaritas untuk empat jurnalis yang ditahan oleh pemerintah Mesir.
Aksi Solidaritas Untuk Jurnalis Al Jazeera
Salah satu jurnalis warga asing saat ikut dalam aksi solidaritas untuk empat jurnalis yang ditahan oleh pemerintah Mesir.
Aksi Solidaritas Untuk Jurnalis Al Jazeera
Sejumlah jurnalis dari berbagai aliasi dan Al Jazeera biro Jakarta saat mengelar aksi di bundaran Tugu Selamat Datang, Jakarta Pusat.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Jurnalis Al Jazeera biro Jakarta dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta menggelar aksi menuntut pembebasan empat orang jurnalis Al Jazeera yang ditahan oleh Pemerintah Mesir selama berminggu-minggu. Penangkapan yang dilakukan terjadi pasca militer mengambilalih kekuasaan pada 3 Juli lalu. Hal tersebut membuat sejumlah media lokal dan media massa internasional terus mendapat tekanan termasuk Al Jazeera.

Penahanan atas empat jurnalis tersebut merupakan bentuk dari pembungkaman atas kebebasan pers di Mesir. Aksi solidaritas bungkam mulut oleh para jurnalis Al Jazeera dan AJI Jakarta terhadap penahanan jurnalis Al Jazeera yang digelar di bundaran patung Tugu Selamat Datang, Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat, Kamis (27/2) menuntut kepada pemerintah Mesir.

Tuntutan tersebut di antaranya, meminta pembebasan seluruh jurnalis termasuk empat jurnalis Al Jazeera yang ditahan serta menghapus bentuk ancaman apapun kepada jurnalis terkait dengan pemberitaan. Selain itu meminta jaminan keamanan dan keselamatan para jurnalis yang sedang bertugas dalam peliputan dari ancaman kubu militer, kelompok pro pemerintah maupun kelompok demonstran. Menghapus sensor terhadap pers dengan memberikan izin semua media massa baik lokal maupun internasional dalam melakukan peliputan serta lakukan investigasi atas pembunuhan jurnalis Al-Hosseiny Abou Deif akibat luka tembakan, dan terakhir segera reformasi undang undang dan peraturan sesuai standar dengan kebebasan berekspresi internasional. 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home