Aktivis Politik dan Jurnalis Meninggal di Penjara Belarusia
MINSK, SATUHARAPAN.COM-Seorang aktivis politik Belarusia yang dipenjara karena “pencemaran nama baik” terhadap Presiden Alexander Lukashenko telah meninggal di penjara, kata partai politiknya pada hari Selasa (20/2).
“Igor Lednik, mantan anggota Partai Sosial Demokrat Belarusia, aktivis dan jurnalis, meninggal di penjara pada usia 64 tahun,” kata organisasi politik tersebut melalui Telegram, sebuah laporan yang dikonfirmasi oleh LSM hak asasi manusia, Viasna.
Lednik ditangkap pada tahun 2022 dan dijatuhi hukuman tiga tahun penjara karena “pencemaran nama baik” terhadap presiden Belarusia dalam sebuah artikel di surat kabar Sosial Demokrat. Di penjara, kesehatannya “sangat memburuk,” kata partai tersebut.
Lednik menderita penyakit jantung dan menjalani operasi karena masalah pencernaan. Namun pihak tersebut tidak menyebutkan apakah hal tersebut menjadi penyebab kematiannya atau menyebutkan tanggal pastinya.
Pemimpin oposisi di pengasingan, Svetlana Tikhanoskaya, menyalahkan pihak berwenang atas kematian Lednik, dan menyebutnya sebagai “ketidakadilan dan tragedi yang sulit dipercaya.”
“Rezim membunuh warga Belarusia di penjara yang ingin mengubah kehidupan di negara mereka menjadi lebih baik,” tulisnya di Telegram.
Bulan lalu tokoh oposisi lainnya, Vadzim Khrasko, meninggal karena pneumonia di penjara. Kelompok hak asasi manusia mengatakan dia tidak menerima perawatan medis yang diperlukan di penjara.
Pihak berwenang Belarusia telah menindak penentang Lukashenko – yang berkuasa sejak 1994 – setelah protes massal meletus setelah pemilihan presiden tahun 2020 yang menurut Barat ia mencuri.
Menurut Viasna, kini ada lebih dari 1.400 tahanan politik di Belarusia.
Pada bulan Januari, negara-negara Barat mengecam Belarusia atas serangkaian penggrebegan di mana kelompok hak asasi manusia mengklaim lebih dari 150 orang ditahan atau diinterogasi oleh dinas keamanan.
Tindakan keras ini berarti tidak akan ada oposisi yang berarti untuk mencalonkan diri dalam pemilihan legislatif pada 25 Februari.
Tikhanovskaya mengatakan 10 tahanan politik lainnya menderita masalah kesehatan di penjara “dalam kondisi yang mengerikan.”
“Kita harus menggabungkan kekuatan untuk membebaskan mereka sesegera mungkin,” katanya. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...