WHO Akan Evakuasi 140 Pasien dari RS di Gaza ketika Jenazah Mulai Membusuk
JALUR GAZA, SATUHARAPAN.COM-Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bertujuan untuk mengevakuasi lebih dari 140 pasien yang terdampar di Rumah Sakit Nasser di Gaza, di mana para pejabat Palestina mengatakan bahwa mayat pasien mulai membusuk di tengah pemadaman listrik dan pertempuran.
WHO dan mitranya sejauh ini telah melakukan tiga evakuasi dari rumah sakit di Khan Younis, yang terakhir pada hari Rabu (21/2), memindahkan 51 pasien ke Gaza selatan, kata Ayadil Saparbekov dari badan PBB tersebut pada konferensi pers pada hari Kamis.
WHO mengatakan rumah sakit tersebut, yang terbesar kedua di Gaza dan penting bagi layanan kesehatan yang lumpuh di wilayah tersebut, berhenti berfungsi pekan lalu setelah pengepungan Israel selama sepekan yang diikuti dengan penggrebegan.
“WHO akan terus mencoba mengevakuasi pasien yang sakit kritis dan luka kritis dari rumah sakit Nasser ke rumah sakit lain di selatan, termasuk rumah sakit lapangan yang didirikan di Rafah,” kata Saparbekov. “Namun ini adalah misi yang sangat sulit dan berisiko tinggi.”
Jumlah pasien yang tersisa di rumah sakit Nasser telah berubah dari waktu ke waktu karena beberapa orang pergi untuk menghindari pertempuran dan yang lainnya meninggal karena luka-luka mereka, kata Saparbekov.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan pada hari Rabu bahwa 110 pasien sedang menunggu untuk dievakuasi. Dikatakan delapan pasien di Nasser telah meninggal karena kekurangan listrik dan oksigen empat hari sebelumnya dan tubuh mereka mulai membusuk, sehingga menimbulkan risiko bagi pasien lain.
Ketika WHO melakukan evakuasi, mereka mengamati empat dokter dan perawat di rumah sakit Nasser bersama dengan sekitar selusin sukarelawan membantu staf medis menjaga pasien tetap hidup, kata Saparbekov.
Tidak ada makanan, pasokan medis, listrik atau oksigen, dan staf sejauh ini belum berhasil menyambungkan kembali generator utama.
Empat setengah bulan setelah Israel memulai kampanyenya di Gaza sebagai pembalasan atas serangan besar Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober, hanya 13 dari 34 rumah sakit di wilayah kantong Palestina yang berfungsi secara parsial atau minimal.
Penduduk Gaza yang berjumlah 2,3 juta jiwa menghadapi kelaparan akut dan penyebaran penyakit dalam krisis kemanusiaan yang digambarkan oleh para pejabat bantuan sebagai krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Sebagian besar penduduk Gaza telah mengungsi dan berdesakan di selatan jalur sekitar Rafah, dekat perbatasan dengan Mesir.
Israel mengatakan Hamas, kelompok militan yang menguasai Gaza sejak 2007, menggunakan rumah sakit sebagai tempat berlindung. Hamas menyangkal hal ini dan mengatakan tuduhan Israel hanya sebagai dalih untuk menghancurkan sistem layanan kesehatan. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...