Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 12:14 WIB | Kamis, 20 Maret 2014

Aktivis Pro Rusia Duduki Markas AL Ukraina

Pasukan Rusia berpatroli di luar markas angkatan laut di Simferopol, Crimea, Ukraina pada 18 Maret 2014. (Foto: AFP)

SEVASTOPOL, UKRAINA, SATUHARAPAN.COM - Ratusan aktivis pro-Moskow pada hari Rabu (19/3) menduduki markas angkatan laut Ukraina di Sevastopol tanpa ada tembakan, kata juru bicara angkatan laut Ukraina, Sergiy Bogdanov kepada AFP.

“Ada sekitar 200 aktivis, beberapa di antaranya mengenakan balaclava (topeng kain). Mereka tidak bersenjata dan tidak ada tembakan yang dilepaskan dari pihak kami,” kata Bogdanov.

“Para petugas membangun barikade di dalam gedung dan sedang melangsungkan negosiasi,” kata dia. “Meskipun kami memiliki wewenang untuk menggunakan senjata untuk pertahanan diri, kami tidak melakukannya dan tidak akan melakukannya.”

Sebuah laporan di kantor berita Rusia ITAR-TASS menyebutkan bahwa para aktivis menaikkan sebuah bendera Rusia di atas markas angkatan laut.

Laporan tersebut menyebutkan para aktivis melakukan protes di luar pangkalan angkatan laut dan kemudian menerobos masuk dengan menembus pagar.

Ancaman Jepang

Sementara itu, Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, pada Rabu mengecam Rusia karena melanggar integritas wilayah Ukraina dan mengancam akan menjatuhkan sanksi lebih lanjut terhadap Moskow atas perannya dalam krisis di Crimea.

Presiden Vladimir Putin pada Selasa menandatangani perjanjian yang mengklaim wilayah Laut Hitam sebagai wilayah Rusia setelah lebih dari 97 persen warga Crimea mendukung pemerintahan Kremlin dalam referendum yang disengketakan.

Negara-negara Barat, yang memberlakukan sanksi, mengecam aksi Moskow sebagai sebuah aksi pencaplokan Crimea secara terang-terangan. “(Aksi Rusia) melanggar kesatuan Ukraina, kedaulatan dan integritas wilayahnya, dan kami mengecamnya,” kata Abe dalam sebuah komite parlementer.

“Negara kami tidak bisa mengabaikan upaya untuk mengubah status quo dengan paksa,” kata dia menambahkan. Kementerian luar negeri Jepang pada Selasa mengumumkan pihaknya menangguhkan negosiasi dengan Rusia terkait pelonggaran persyaratan visa dan tidak akan memulai perundingan tentang kesepakatan investasi baru.

“Kami akan mempertimbangkan langkah-langkah lebih lanjut, dan akan bekerja sama dengan negara-negara G7 dan negara-negara lainnya,” kata Abe pada Rabu, tanpa memberi rincian lebih lanjut.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home