Aktivis Suriah akan Diberi Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO
PARIS, SATUHARAPAN.COM – Badan kebudayaan PBB pada Minggu (3/5) mengatakan akan menganugerahkan penghargaan kebebasan pers kepada Mazen Darwish, seorang jurnalis dan aktivis HAM asal Suriah yang dipenjara oleh rezim setempat selama lebih dari tiga tahun.
Darwish ditangkap 16 Februari 2012 bersama dengan Hani Zaitani dan Hussein Ghreir, kerabatnya di Syrian Centre for Media and Freedom of Expression. Mereka dituduh telah “mempromosikan aksi teroris.”
Dalam sebuah upacara di Latvia yang digelar Minggu (3/5) malam untuk memperingati World Press Freedom Day, UNESCO mengatakan akan menganugerahkan penghargaannya kepada Darwish sebagai “pengakuan atas perjuangan yang telah dia lakukan di Suriah selama lebih dari sepuluh tahun dengan pengorbanan yang luar biasa, mendapatkan larangan perjalanan, penganiayaan serta penyiksaan dan penahanan berulang kali.”
Kelompok-kelompok HAM, organisasi-organisasi pers dan PBB berulang kali menyerukan pembebasannya. Namun, sejauh ini upaya tersebut belum membuahkan hasil.
Darwish adalah salah satu pendiri syriaview.net, situs berita independen yang dilarang otoritas Suriah pada 2006 – sebuah langkah yang disebutnya sebagai bagian dari “represi pemerintah yang menargetkan kebebasan berekspresi dan para aktivis demokrasi.”
Kelompok-kelompok HAM mengatakan sekitar 100.000 orang ditahan sejak pemberontakan terhadap kekuasaan Bashar al-Assad berkecamuk Maret 2011 lalu, yang meningkat menjadi pemberontakan bersenjata setelah rezim melancarkan tindakan brutal. (AFP)
Editor : Eben Ezer Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...