Aktivis Suriah Dibunuh di Turki
Irak Kepung ISIS di Ramadi
ANKARA, SATUHARAPAN.COM – Seorang aktivis Suriah yang membuat dokumenter menentang kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS) dibunuh di Turki pada hari Minggu (27/12), menurut kelompok yang bekerja untuk "Raqa is Being Slaughtered Silently".
"Pembuat film dokumenter itu, Naji Jerf, adalah ayah dari dua anak. Dia dibunuh ... hari ini di Gaziantep", di perbatasan (Turki) dengan Suriah, dengan pistol yang dilengkapi peredam, kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan di Twitter, seperti dikutip AFP.
"Raqa is Being Slaughtered Silently" (RBSS atau Raqa Disembelih Secara Diam-diam) adalah sekelompok jurnalis warga yang bekerja untuk mengekspos pelanggaran hak asasi manusia di Raqa, kota timur laut Suriah yang dijadikan oleh NIIS atau ISIS sebagai ibu kotanya di Suriah.
Seorang teman Jerf mengatakan bahwa dia "seharusnya tiba di Paris pekan ini, bersama dengan keluarganya, setelah menerima visa suaka di Prancis".
Jerf juga redaksi Hentah, sebuah majalah Suriah yang melaporkan tentang "kehidupan sehari-hari warga Suriah", kata situs yang mempublikasikannya.
Ini bukan pertama kalinya pendudukan Suriah dibunuh di Turki. Pada akhir Oktober, ISIS mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan militan Ibrahim Abdelkader dan temannya. Mereka ditemukan dipenggal di sebuah rumah di Sanliurfa di Turki selatan.
ISIS Terkepung di Ramadi
Sementara itu basis ISIS di Ramadi, Irak tengah dikepung pasukan Irak. Kompleks pemerintah (ISIS) di Ramadi, bentemng terakhir militan ISIS di Irak telah "benar-benar dikepung."
Pasukan Irak akan segera memasuki kota di barat itu, kata juru bicara komando operasi bersama, Yahya Rasool, seperti dikutip Reuters.
"Kami membersihkan bom pada bangunan dan jalan-jalan di sekitar kompleks dalam persiapan untuk masuk," katanya. "Saya berharap kita akan masuk ke kompleks di sekitar satu jam," tambahnya.
Merebut kembali Ramadi, yang jatuh ke tangan militan ISIS pada Mei 2014, akan menjadi salah satu kemenangan paling signifikan untuk angkatan bersenjata Irak sejak NIIS menguasai sepertiga wilayah negara pada 2014.
Puluhan Anak Muda Musisi Bali Kolaborasi Drum Kolosal
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Puluhan anak muda mulai dari usia 12 tahun bersama musisi senior Bali be...