Aktor Gary Oldman Dambakan Main Film Marvel
SATUHARAPAN.COM – Bintang Gary Oldman sedang bersinar terang. Meraih Piala Golden Globe sebagai aktor pria terbaik film drama pada 7 Januari, kembali ia meraih penghargaan tertinggi bagi pemeran film itu di ajang SAG (Screen Actors Guild) Awards, pada 21 Januari lalu.
Dengan demikian, jalan menuju meraih Oscar, nama populer dari Academy Award, yang dihelat awal Maret mendatang, tampaknya kian terpampang di depan mata. Piala Oscar identik dengan pencapaian tertinggi dalam karier seorang pemeran seperti Oldman.
Ketika melenggang di karpet merah sebelum memasuki ruang perhelatan SAG Awards di Shrine Auditorium di Los Angeles, ia sempat mengemukakan keinginannya yang lain sebagai seorang aktor.
Berita di laman femalefirst.co.uk menyebutkan aktor berusia 59 tahun itu mengungkapkan, salah satu dari tiga anaknya - Alfie, 29, Gulliver, 20, dan Charlie, 18 - sangat ingin melihatnya bermain dalam kisah-kisah superhero. Ia mengaku telah mendesak studio tersebut untuk meneleponnya agar dapat mewujudkan impian tersebut.
“Marvel belum memanggil saya. Tetapi, dengan sekarang mengatakannya, dan jika mereka mendengarnya, saya menginginkan peran itu karena anak saya menginginkannya!”
Gary Oldman mendapatkan pengakuan dan pujian atas perannya memainkan karakter Perdana Menteri Inggris Winston Churchill di dalam film Darkest Hour. Ia mengaku awalnya tidak terpikir bisa melakukan peran tersebut karena khawatir harus menambah berat badan. Churchill bertubuh tambun.
“Saya tertawa dan berpikir apa ya mungkin dapat melakukanya. Saya hampir berusia 60, dan terpikir tidak mungkin bisa menambah bobot tubuh 35 kilogram dan kemudian menghabiskan sisa hidup dengan pilihan mengurangi berat badan. Jadi, rias wajahlah yang menjadi satu-satunya cara untuk dapat melakukannya. Churchill adalah sosok ikonik dan mitologis. Siluetnya begitu ikonik dan sangat terkenal. Saya selalu bertanya-tanya, apakah ada yang bisa menggambarkannya dengan pas?”
Gary Oldman kemudian juga belajar tentang “psikologi Winston Churchill” setelah duduk di kursi Perdana Menteri.
Ia berbagi kisah tentang penjiwaan, bagaimana ia masuk dalam karakter itu, “Ada goresan yang dalam di sebelah kiri tempat dia duduk. Dan di sisi kanan ada semua goresan tempat dia menyentuh cincinnya. Dan tingkah laku itu sekarang merupakan benda hidup di perabot itu. Itu sangat mengisahkan Anda tentang psikologi individu. Dan saya tidak akan menemukannya jika tidak duduk di situ.”
Peran-peran Antagonis
Gary Leonard Oldman dilahirkan di New Cross, London, Inggris, 21 Maret 1958. Mengutip dari IMDb, ia berhasil mendapatkan beasiswa untuk masuk Rose Bruford Drama College, di Sidcup, Kent, dan meraih gelar BA dalam bidang seni teater pada 1979.
Oldman mengasah kemampuan bersama Greenwich Young People's Theatre dan tampil dalam sejumlah pertunjukan pada awal 1980-an. Termasuk di antaranya tampil dalam “The Pope's Wedding”, yang mengantarnya meraih Time Out's Fringe Award untuk kategori Pendatang Baru Terbaik 1985-1986. Ia juga menerima British Theatre Association's Drama Magazine Award untuk kategori Aktor Terbaik pada tahun 1985.
Sebelum meraih ketenarannya, ia pernah bekerja dip roses manufaktur, hingga sebagai tukang angkat barang di suatu gedung teater. Di awal membangun karier, IMDb juga mencatat ia pernah bekerja sebagai penjual sepatu dan jagal babi.
Gary Oldman mendapat pengakuan sebagai bintang film berbakat. Ia bahkan disebut sebagai aktor watak. Ia sangat dikenal melalui perannya sebagai Sid Vicious dalam Sid and Nancy (1986), Drexl dalam True Romance (1993), George Smiley dalam Tinker Tailor Soldier Spy (2011), dan tentu saja sebagai Winston Churchill dalam Darkest Hour (2017).
Dalam rentang panjang kariernya, ia juga dikenal banyak mendapatkan peran antagonis. Paling menonjol adalah peran sebagai teroris Ivan Korshunov dalam film laris Air Force One (1997) dan Lee Harvey Oswald dalam film JFK (1991). Sebaliknya, ia juga mendapatkan peran heroik ketika tampil dalam serial Harry Potter dan Dark Knight. Ia adalah Sirius Black dalam Harry Potter and the Prisoner of Azkaban (2004), Harry Potter and the Goblet of Fire (2005), dan Harry Potter and the Order of the Phoenix (2007).
Selain bermain film, Gary Oldman juga dikenal sebagai pemusik dan pengarang buku.
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...