Akun Facebook Palsu, Mark Zuckerberg diminta ke Israel
ISRAEL, SATUHARAPAN.COM – Minggu lalu, Moshe Gafni, salah seorang anggota badan legislatif Israel, Knesset, terkejut setelah menemukan profil Facebook palsu yang menggunakan namanya. Tidak hanya itu, dalam akun tersebut, terlihat juga aktivitas tanya jawab dengan para pengguna Facebook lainnya.
Kontan Moshe Gafni yang adalah seorang Yahudi ortodoks dan memiliki komitmen untuk tidak menggunakan akun Facebook karena bertentangan dengan agamanya. menghubungi manajemen jaringan sosial itu. Ia bahkan mengundang pendiri dan CEO Facebook, Mark Zuckerberg untuk menghadiri diskusi bersama seluruh anggota Knesset.
Seperti dilansir dari situs berita Israel Yedioth Ahronoth pada hari Jumat (24/5), Moshe Gafni merasa amat kuatir terutama menyangkut reputasinya sebagai anggota legislatif. Intinya, Moshe hanya ingin supaya akun Facebook yang mengatasnamakan dirinya itu dihapus.
Gafni mencoba menghubungi manajemen Facebook lagi setelah berkali-kali ia gagal menghubungi dan tidak mendapatkanrespon dari perusahaan yang bermarkas di Amerika Serikat tersebut. Langkah lain juga dilakukan dengan berkonsultasi ke sumber profesional di Knesset dan memutuskan mengadakan diskusi mendesak di Komite Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Knesset (Knesset's Science and Technology Committee).
Namun, karena diskusi tersebut tidak menghadirkan tamu yang semestinya diundang, Gafni kembali merasa tidak puas sehingga memutuskan untuk menempuh langkah yang lebih jauh. Ia kemudian mengirimkan surat kepada MArk Zuckerberg secara pribadi dan memintanya menghadiri diskusi dalam rangka untuk menginformasikan anggota parlemen Israel tentang bagaimana Facebook berhubungan dengan kasus itu serta cara-cara untuk menghubungi pihak manajemennya. Imbauan tersebut dikirim ke CEO Facebook oleh penasihat media Gafni, Yerach Toker. Diskusi dijadwalkan selama dua minggu dari sekarang.
Gafni mengatakan kepada Yedioth Ahronoth, "Fakta bahwa setiap warga negara dapat membuka halaman Facebook dengan menggunakan nama saya atau nama anggota Knesset lain atau wakil masyarakat itu hal yang serius, tetapi kita juga harus tahu apa yang harus dilakukan dalam rangka untuk mempertahankan diri.
"Saya tidak tahu apakah Zuckerberg akan menerima permintaan kami untuk menghadiri diskusi, tetapi kami adalah wakil masyarakat Israel dan kami tidak dapat mengabaikan situasi tertentu yang dapat menyebabkan sejumlah besar warga negara rusak."
Gafni berharap langkah ini tidak saja memecahkan masalah pribadinya, tetapi upaya untuk membantu tokoh masyarakat lain atau warga negara yang mungkin menghadapi masalah yang sama.
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...