Konflik di Timur Tengah Bukanlah Konflik Agama
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM - Konflik di Timur Tengah bukan konflik agama. Demikian dikatakan Bishop Gereja Lutheran Injili di Yordania dan Tanah Suci, Dr. Munib A. Younan.
"Kita sebagai orang Kristen Arab, selalu membangun masyarakat kita, setia kepada negara dan bangsa kita, serta berupaya membawa harapan dalam situasi putus asa," kata dia pada konferensi Dewan Gereja-gereja Timur Tengah (Middle East Council of Churches / MECC) di Beirut, Libanon, Rabu (22/5).
"Kita tidak hidup dalam mentalitas ghetto, maupun dalam mentalitas minoritas kompleks. Kita juga tidak hidup sebagai dhimmi (tergantung) orang lain," kata Younan di depan peserta konferensi gereja-hereja di Timur Tengah.
Munib Younan adalah seorang Kristen Palestina. Dalam sambutannya, Younan mengatakan bahwa proses reformasi terus berada di jantung setiap orang Kristen Arab dan Timur Tengah. Harapan mereka, katanya, tidak akan berakhir sampai mereka melihat Timur Tengah berubah melalui nilai-nilai yang menghargai Kristen dan Arab.
Dia menegaskan komitmen dialog antara Kristen dan Muslim. "Dialog penting dalam beberapa konteks, tetapi perlu keterlibatan penuh. Kita perlu keterlibatan dengan semua agama monoteistik, khususnya umat Islam," katanya.
"Kita harus terlibat dengan saudara Muslim dalam menjawab pertanyaan tentang hubungan yang tepat antara agama dan negara. Kita harus mengadvokasi kewarganegaraan yang sama, hak dan tanggung jawab yang sama, yang dapat dijamin oleh negara yang stabil dan aman dengan konstitusi dapat diandalkan," kata dia menegaskan.
"Kami menganjurkan dihidupkannya nilai-nilai untuk membangun masyarakat majemuk yang menghormati semua perbedaan. Inilah alasan mengapa kami hari ini menolak untuk terus dipisahkan atas dasar sekte, millets, atau kelompok agama," kata Younan.
"Ini bukan percakapan politik saja, tetapi juga perspektif iman bahwa kita semua adalah anak-anak (ciptaan) Allah," kata Younan yang mengakui peran penting Dewan Gereja-gereja Timur Tengah dalam mengembangkan komitmen yang konstruktif di antara umat Kristen.
Perlu Dukungan Barat
Younan, yang juga Presiden Lutheran World Federation, mengatakan bahwa gereja-gereja di dunia Arab membutuhkan keterlibatan lebih lanjut dengan gereja global, khususnya di Barat. "Kadang-kadang kita mengungkapkan kekecewaan dengan gereja-gereja dan organisasi gereja di Barat. Kami lelah mendengarkan pidato mereka. Kami ingin tindakan," katanya.
"Memang benar bahwa gereja-gereja Timur Tengah memikul tanggung jawab untuk membangun hubungan ini. Tapi ada juga tanggung jawab di Barat untuk tidak meninggalkan kita di Timur Tengah," tambahnya.
Berkaitan dengan konflik Israel-Palestina, Younan menyebutkan inisiatif ekumenis seperti Program Pendampingan Ekumenis Dewan gereja-gereja Dunia (World Council of Churches / WCC) di Palestina dan Israel, Palestina-Israel Ecumenical Forum, serta dokumen Kairos Palestine, yang membantu mengembangkan rencana umum tindakan untuk warga Kristen dapat mengangkat suara melawan pendudukan Israel.
"Salah satu pernyataan politiknya berkaitan dengan pendudukan yang ilegal oleh Israel. Jika masalah ini diselesaikan, akan ada banyak konflik lain yang bisa diselesaikan," kata dia. "Untuk alasan ini, kami menuntut agar Yerusalem, ibu dari semua agama dan kota penyaliban dan kebangkitan Kristus, harus menjadi agenda dari setiap gereja di Timur Tengah dan di seluruh dunia," kata Younan.
Dia menyimpulkan dengan mengatakan bahwa tantangan saat ini di Timur Tengah adalah "Gerakan Kairos" bagi orang Kristen. "Ini adalah kesempatan bagi kita untuk mengingatkan dunia bahwa konflik di Timur Tengah bukan konflik agama. Kita tahu ekstremisme itu bukan monopoli satu agama saja, dan itu lebih dari satu yang mampu melakukan kekerasan."
"Masa depan Kristen Arab tidak dalam perang atau dalam pendudukan (wilayah). Masa depan Arab Kristen terletak pada partisipasi kita dalam masyarakat, sebagai bagian integral dari masyarakat kita, dan menanggung bersama semua tetangga kita," kata Younan.
Editor : Sabar Subekti
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...