Akun Twitter PM Ceko Diretas dan Dibanjiri Pesan Antiimigran
PRAHA, SATUHARAPAN.COM – Akun Twitter Perdana Menteri Ceko, Bohuslav Sobotka, jatuh ke tangan para peretas pada hari Rabu (23/12) yang membanjirinya dengan pesan antiimigran bernada keras.
“Para pengungsi adalah tentara invasi! Beberapa wanita di antara mereka tidak lain adalah ibu dari teroris masa depan. Alat pemenggal kepala yang membantu mereka!” menurut isi dari salah satu pesan yang diunggah dalam bahasa Inggris dan Ceko.
Juru bicara Sobotka, Martin Ayrer, mengatakan kepada AFP bahwa pemerintah sudah mengambil langkah untuk menghentikan hal tersebut.
“Kami belum mengetahui siapa yang mungkin menjadi dalang di balik serangan itu, tapi melihat dari pesannya, jelas bahwa beberapa adalah anggota neo-Nazi,” tambahnya.
“Jika akun Twitter saya diserang neo-Nazi, saya menjadikannya sebagai bukti bahwa saya melakukan pekerjaan saya dengan baik. Saya berharap kebahagiaan Natal untuk semua orang baik yang menolak menyebarkan kebencian, yang lebih memilih kemanusiaan dan mendukung demokrasi,” kata Sobotka di laman Facebook-nya.
Republik Ceko menolak sistem kuota Uni Eropa untuk mendistribusikan pengungsi ke seluruh wilayah blok tersebut, dalam upaya mengatasi arus besar pengungsi yang lari dari konflik, penganiayaan dan kemiskinan di Timur Tengah dan Afrika.
Namun, Sobotka menunjukkan wajah yang ramah terhadap para imigran, tidak seperti Presiden Milos Zeman, yang mengatakan bahwa para militan memanfaatkan gelombang imigran sebagai jalan untuk menyelinap masuk ke UE. (AFP/Ant)
Editor : Bayu Probo
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...