Al Azhar Mesir: Abaikan Kartun Nabi di Charlie Hebdo
KAIRO, SATUHARAPAN.COM - Para ulama Al-Azhar, pusat studi Islam terkemuka di Mesir, menyerukan umat Islam untuk "mengabaikan kesembronoan yang jahat" yang dilakukan majalah satir Paris, Charlie Hebdo, pada edisi terbaru yang menampilkan gambar kartun Nabi Muhammad pada halaman muka. Demikian dilaporkan situs berita Mesir, Al Ahram.
Hal ini dianggap masalah baru setelah pekan lalu orang-orang bersenjata menyerbu gedung surat kabar itu dan membunuh 12 orang dari media itu. Serangan itu kemudian diklaim oleh Al-Qaeda di Yaman sebagai pembalasan atas pubilkasi media itu yang mengejek Nabi Muhammad.
Al Ahram menyebutkan edisi terbaru Charlie Hebdo menampilkan gambar sampul kartun Nabi Muhammad yang digambarkan menangis dan memegang sebuah kertas bertulisakn "Je suis Charlie" di bawah kata-kata "Semua diampuni."
Dikabarkan edisi terbaru majalah satir itu pada hari Rabu terjual sebanyak tiga juta eksemplar, atau 50 kali dari penjualan rata-rata, menurut kantor berita AP.
Al-Azhar mengecaman penggambaran Nabi Muhammad, dan menyebutnya sebagai "imajinasi yang sakit." Dan lembaga itu menambahkan bahwa status nabi tidak dapat rusak oleh karikatur "tak terkendali" oleh semua pembatasan moral.
"Kami menyerukan kepada semua orang bijaksana dan bebas di dunia untuk melawan semua yang mengancam perdamaian dunia," kata pernyataan itu seperti dikutip Al Ahram.
Setelah serangan di Paris, Al-Azhar mengeluarkan kecaman, dan mengatakan bahwa "Islam mengecam kekerasan."
Presiden Abdel Fattah-El-Sisi juga mengecam serangan itu, dan menyuarakan solidaritas Kairo bagi Prancis dan mengirim menteri luar negeri untuk bergabung dengan para pemimpin dunia lainnya dalam protes juta orang di Paris.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...