Al Jazeera Bantah Tuduhan Liputannya Mendukung Morsi
KAIRO, SATUHARAPAN.COM – Pihak Al Jazeera membantah bahwa saluran televisi yang dioperasikan di Mesir, Mubhaser Misr, berpihak dalam memberitakan krisis politik di negeri itu. “Al Jazeera …mempertahankan liputan yang adil dan seimbang,” kata pernyataan yang dimuat di aljazeera.com.
Mubhasher Misr, saluran televisi di Mesir yang berafiliasi dengan Al Jazeera termasuk di antara empat stasiun televisi yang diperintahkan untuk ditutup. Pihak pengadilan tata usaha negara setempat memutuskan bahwa stasiun televisi itu beroperasi secara illegal dan menggunakan udara Mesir tanpa izin.
Perintah pengadilan itu dikeluarkan Selasa (3/9). Diberitakan juga bahwa siaran televisi tersebut telah mengundang protes rakyat karena dianggap mendukung kelompok Islamis, presiden terguling, Mohammed Morsi, dan organisasi Ikhwanul Muslimin.
Pejabat pemerintah Mesir menyebut siaran Al Jazeera, Mubasher Misr, menjadi ancaman keamanan nasional, dan menyebarkan rumor. Hal ini terkait siaran dan ulasan tentang protes Ikhwanul Muslimin setelah Morsi terguling pada 3 Juli. Pada hari Senin, pihak berwenang Mesir juga mendeportasi tiga anggota kru televisi itu.
Al Jazeera menulis bahwa tiga stasiun lain yang ditutup adalah stasiun televisi yang berafiliasi dengan kelompok Hamas, Palestina, sebuah jaringan berbasis di Yordania dan stasiun televise yang berafiliasi dengan Ikhwanul Muslimin.
Kantor lokal Al-Jazeera digerebek setelah Morsi digulingkan, dan 28 stafnya ditahan, tetapi m Mereka kemudian dibebaskan. Menurut televisi ini, dua wartawan Mubasher Misr tetap ditahan oleh pihak berwenang Mesir. (aljazeera.com / ahram.org.eg)
Editor : Sabar Subekti
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...