Al-Qaeda Mengaku Bertanggung Jawab Atas Serangan pada Militer Prancis di Mali
PARIS, SATUHARAPAN.COM-Kelompok Al-Qaeda Afrika Utara mengatakan mereka bertanggung jawab atas pembunuhan tiga tentara Prancis di Mali, kata organisasi pemantau ekstremis, SITE Intel, melaporkan pada hari Sabtu (2/1).
Para tentara itu, yang mengambil bagian dalam operasi militer Barkhane Prancis di Mali melawan pejuang ekstremis, tewas pada hari Senin (28/12) ketika alat peledak rakitan menghantam kendaraan lapis baja mereka, kata kantor Kepresidenan Prancis dalam sebuah pernyataan.
SITE Intel mengatakan di Twitter bahwa Jama'at Nusrat Al-Islam wal-Muslimin (JNIM), yang telah berulang kali menyerang tentara dan warga sipil di Mali dan negara tetangga, Burkina Faso, telah mengatakan bertanggung jawab atas serangan itu. Namun komando militer Prancis tidak segera dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
Dua Tentara Tewas
Sementara itu, dilaporkan bahwa dua tentara Prancis tewas dalam satu operasi di Mali pada hari Sabtu, dan lainnya terluka ketika alat peledak rakitan menghantam kendaraan lapis baja mereka, kata kantor kepresidenan Prancis.
Mereka itu sedang dalam misi pengintaian dan pengumpulan intelijen di wilayah timur Menaka ketika ledakan itu terjadi Sabtu malam, kata kepala staf gabungan dalam sebuah pernyataan. Dan disebutkan nyawa prajurit yang terluka itu tidak dalam bahaya, kata kantor kepresidenan.
Kurang dari sepekan yang lalu tiga tentara Prancis tewas di Mali juga tewas oleh alat peledak rakitan selama misi di wilayah Hombori.
Tentara dalam kedua kasus tersebut adalah bagian dari operasi militer Barkhane Prancis di Mali melawan pejuang Islamis. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Beijing Buka Dua Mausoleum Kaisar Dinasti Ming untuk Umum
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Dua mausoleum kaisar di Beijing baru-baru ini dibuka untuk umum, sehingga...