Al Qaeda Tawarkan Hadiah untuk Bunuh Mantan Presiden Yaman
KAIRO, SATUHARAPAN.COM – Kelompok Al Qaeda menjanjikan memberikan hadiah emas untuk mereka yang bisa membunuh atau menangkap mantan Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh, dan pemimpin pemberontak Syiah, Abdulmalik Al-Houthi. Demikian disampaikan dalam pesan yang diposting secara online, hari Rabu (8/4) seperti diberitakan situs berita Mesir, Al Ahram.
Al Qaeda sendiri merupakan kelompok yang oleh PBB dan sejumlah negara disebut sebagai organisasi teroris. Al Qaeda Yaman yang berbasis di Semenanjung Arab (AQAP), diklasifikasikan oleh Amerika Serikat sebagai jaringan teroris yang mematikan jaringan. Namun kelompok ini mengatakan bahwa kedua orang itu (Saleh dan Houthi) sebagai "kepala penjahat".
"Untuk mendukung jihad saudara-saudara Muslim kami di Yaman," kata AQAP itu menawarkan "hadiah 20 kilogram (atau 44 pons) emas untuk siapa yang membunuh atau menangkap Saleh atau Houthi.
Dalam pesan itu, menurut Al Ahram, juga diposting gambar kedua pemimpin, yang termasuk dalam sekte Islam Syiah, Zaidi, yang merupakan kelompok minoritas di Yaman di mana hampir 70 persen dari populasi negara itu mengidentifikasi diri sebagai Islam Sunni.
Sementara itu koalisi sembilan negara Teluk yang dipimpin Arab Saudi, yang merupakan negara-negara berpenduduk mayoritas Sunni, menawarkan bantuan menyelesaikan krisis dengan bantuan militer. Sudah dua pekan serangan udara dilancarkan terhadap pemberontak Syiah Houthi dan sekutu mereka dari pasukan yang setia kepada Saleh.
Houthi merupakan pemimpin dari kubu Syiah yang diyakini berbasis di wilayah utara Saada. Sementara keberadaan Saleh tidak diketahui sejak tiga tahun terakhir, setelah dia mengundurkan diri dari jabatan Presiden menyusul pemberontakan yang terinspirasi revolusi Musim Semi Arab.
Pertempuran berkecamuk di Yaman, negeri di Jazirah Arab yang miskin itu, antara pemberontak dan pasukan Presiden Abedrabbo Mansour Hadi. Sementara kelompok AQAP pada pekan lalu menyerang dan menguasai banyak wilayah Hadramaut, ibu kota Provinsi Mukalla di tenggara Yaman.
Abdelmalik al-Houthi lahir pada tahun 1982 di Saadah dekat perbatasan dengan Arab Saudi. Bungsu dari delapan bersaudara al-Houthi dibesarkan di bawah asuhan ayahnya, Badreddin al-Houthi, ulama terkemuka Yaman minoritas Zaidi Syiah sekte (Zaidi, mayoritas di Saadah, sekitar 30 persen dari penduduk Yaman).
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...