Alasan DKI Tak Bayar Tunai RS Sumber Waras

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menjelaskan, alasan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak melakukan pembayaran pembelian lahan RS Sumber Waras secara tunai.
Jika menggunakan uang tunai, kata dia, untuk menghitung kontan Rp 700 miliar memerlukan waktu yang lama. Selain itu, pihak bank jarang yang bisa menyediakan uang tunai hingga ratusan miliar.
"Kalau Rp 700 miliar dihitung pakai hitung mesin, itu butuh 13-14 hari non setop menghitungnya," kata dia di Balai Kota DKI Jakarta, hari Senin (18/4).
Menurutnya, hanya Bank Indonesia saja yang bisa menyediakan uang dalam jumlah besar. Permintaan untuk pencairan dana juga harus melalui proses yang panjang.
Kemudian, alasan yang lain adalah uang sebanyak Rp 700 miliar tersebut pasti memiliki beban yang sangat berat hingga berton-ton.
Sebelumnya, pihak Direktur Utama Rumah Sakit Sumber Waras Abraham Tejanegara menegaskan pada tanggal 31 Desember 2014, pihak Pemprov DKI Jakarta telah membayar uang Rp 700 miliar melalui bank DKI
“Pembayaran dalam bentuk transfer, bukan cash. Total transfer Rp 755.689.550 di rekening di bank DKI. Buka rekening bukan karena buat (terima) transfer tapi karena ada pasien Gakin yang pakai Bank DKI,” kata dia.
Editor : Eben E. Siadari

Tentara Ukraina Menolak Desakan Perdamaian Trump-Rusia
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Pembicaraan perdamaian pekan ini antara Rusia dan Amerika Serikat yang bertuju...