Albertus Patty: Berdayakan Warga Gereja untuk Berpartisipasi dalam Politik
WAIKABULA,SATUHARAPAN.COM-Dengan memilih demokrasi, bangsa ini dapat mengontrol pejabat dan penguasa, mencegah anarkisme masyarakat, mencegah diskriminasi terhadap siapa pun atau atas nama apa pun.
Hal itu dikatakan Ketua PGI (Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia), Pdt. Dr. Albertus Patty dalam diskusi tentang Perempuan dan Demokrasi di Jemaat Mat, GKS (Gereja Kristen Sumba), hari Senin (4/11).
Patty juga mengatakan bahwa demokrasi itu yang mendorong partisipasi rakyat dalam pemerintahan, termasuk partisipasi dari kaum perempuan. Diskusi itu adalah bagian dari Pertemuan Raya Perempuan Gereja yang mengawali Sidang Raya PGI yang diselenggarakan di Waingapu, Sumba (6-7/11). Selain itu juga ada Pertemuan Raya Pemuda Gereja.
Patty mengatakan bahwa demokrasi membuka ruang bagi siapa pun untuk mewujudkan keadilan, serta perdamaian. Dan, prinsip demokrasi menuntut kaum perempuan untuk berpikir dan bertindak “beyond women”. Kaum perempuan pun harus berkontribusi dalam melawan radikalisme, diskriminasi terhadap kaum minoritas yang merupakan musuh demokrasi.
Peran perempuan sangat diperlukan dalam menghadapi berbagai masalah di masyarakat, termasuk eksploitasi buruh, perbudakan, korupsi, dan eksploitasi alam.
Sebab itu, Gereja harus serius menggumuli berbagai persoalan, terutama menjaga agar demokrasi berjalan dengan sehat. Jangan mengharamkan politik, katanya, tetapi justru sebaliknya, memberdayakan warganya, termasuk perempuan, untuk berpartisipasi dalam politik atau dalam membangun demokrasi, dengan berbagai cara.
“Kita juga harus melawan diskriminasi, termasuk terhadap kaum perempuan, demi keadilan, kesetaraan dan perdamaian di bumi ini,” kata pendeta Berty.
Editor : Sabar Subekti
BNPT Siap Dampingi Eks Anggota Jamaah Islamiyah
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Eddy Ha...