Amnesty International Kecam Aksi Penindakan Pakistan terhadap Demonstran
ISLAMABAD, SATUHARAPAN.COM - Amnesty International meminta Pakistan untuk membebaskan ratusan aktivis oposisi yang ditahan sebelum rencana protes massa, saat polisi menggunakan gas air mata dan peluru karet untuk mencegah masuknya para demonstran ke Islamabad.
Perdana Menteri Nawaz Sharif mendapat tekanan dari partai oposisi, khususnya dari partai Pakistan Tehreek-i-Insaf (PTI) yang dipimpin Imran Khan. Mereka berencana menutup ibu kota pada Rabu (2/11) saat menyerukan agar sang presiden mengundurkan diri karena skandal rekening bank anaknya di Panama Papers.
Polisi menahan sekitar 1.000 pendukung PTI dari seluruh negara itu sejak pekan lalu, setelah memberlakukan larangan terhadap semua perkumpulan publik di Islamabad, yang kemudian dicabut berdasarkan perintah pengadilan.
Jalan raya dari Kota Peshawar menuju Islamabad menjadi titik pergolakan terbaru, dengan otoritas menggunakan memberlakukan langkah anti-huru-hara untuk mencegah masuknya ribuan aktivis oposisi.
Polisi menghalangi pengunjuk rasa memasuki ibu kota pada Senin malam, memaksa mereka untuk tidur di tempat terbuka yang berjarak 20 kilometer dari kota itu.
“Kami memutuskan untuk kembali dan datang lagi hari ini dengan bala bantuan,” ujar Shah Farman, pemimpin partai sekaligus pejabat provinsi, kepada AFP.
Ajax Akan Gunakan Lagi Logo Tahun 1928
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Klub sepak bola Liga Belanda, Ajax Amsterdam, kembali menggunakan logo la...