Loading...
DUNIA
Penulis: Equivalent Pangasi 12:30 WIB | Rabu, 28 Mei 2014

Amukan di Isla Vista, Santa Barbara Berduka

Amukan di Isla Vista, Santa Barbara Berduka
Richard Martinez, ayah Christopher Martinez yang menjadi korban meninggal saat berada di IV Deli Mart. Richard tak kuasa menahan emosinya ketika memberikan pernyataan kepada awak media perihal insiden yang merenggut nyawa putranya. (Foto: screenshot dari CNN)
Amukan di Isla Vista, Santa Barbara Berduka
Keenam korban amukan Elliot Rodger: Christopher Martinez (kiri-atas), Veronika Weiss (tengah-atas), Katherine Cooper (kanan-atas), Cheng-Yuan Hong (kiri-bawah), George Chen (tengah-bawah), Weihan Wang (kanan-bawah). (Foto: abc7.com)

CALIFORNIA, SATUHARAPAN.COM – Ribuan mahasiswa berbagai fakultas dan warga Santa Barbara yang berduka atas korban amukan Elliot Rodger pada Jumat (23/5) malam, berkumpul di sebuah universitas untuk mengenang enam korban meninggal dan 13 korban lainnya yang terluka.

Richard Martinez, ayah salah satu korban meninggal Christopher Martinez, mendesak pemerintah untuk memperketat penggunaan senjata api dengan mengatakan, “hidup tidak harus seperti ini”.

Penjagaan pun dilakukan di University of California, Santa Barbara (UCSB). Pelaku amukan, Elliot Rodger (22) yang mengakhiri hidupnya setelah mengamuk, telah memberi peringatan melalui YouTube mengenai keinginannya untuk membunuh.

Jangan Tambah Satu Lagi

Sebagai ayah salah satu korban meninggal, Richard Martinez mengimbau ribuan orang yang kebanyakan anak yang berkumpul di stadion kampus pada Selasa (27/5) itu untuk membuat kedukaan mereka menjadi aksi.

“Jangan tambah satu (korban) lagi,” kata Richard. “Ini tidak dapat ditoleransi. Kita semua tahu itu. Kita tahu apa yang sedang terjadi di sini dan tidak bisa dipercaya kita berada di titik ini. Terlalu banyak yang sudah meninggal, dan tidak boleh bertambah lagi. Mereka, para politisi, tidak pernah melakukan apa pun dan itulah mengapa Chris meninggal, dalam pandangan saya.”

“Hampir menjadi hal yang lumrah bagi kita untuk menerima hal seperti ini,” ujarnya mengenai pembunuhan massal. “Ini bukan hal yang lumrah... hidup tidak harus seperti ini.”

Janet Napolitano, Presiden University of California, sekaligus mantan sekretaris keamanan nasional di bawah Presiden Barack Obama, mengatakan kampus akan segera pulih.

“Selama kita menempatkan mereka di hati kita, mereka tidak pergi,” Janet berbicara mengenai enam korban yang meninggal.

“Kita berduka bersama sebagai komunitas University of California, dan kita akan melaluinya bersama.”

Kebencian Hilang

Tiga korban meninggal Cheng Yuan Hong (20), George Chen (19), dan Weihan Wang (20) yang ditemukan di apartemen merupakan teman pelaku.

Dalam momen mengenang korban itu, Richard membacakan pernyataan dari keluarga salah satu korban meninggal.

“Semoga kita bersama dapat menciptakan dunia yang damai dan biarlah kebencian itu hilang bersama angin,” pernyataan keluarga salah satu korban meninggal, Cheng Yuan Hong (20) dibacakan.

Elliot, yang merupakan mahasiswa di Santa Barbara City College, secara legal membeli amunisi dan tiga pistol. Pada Jumat malam di apartemennya, ia menusuk dua orang teman satu apartemen dengannya, George dan Cheng, serta satu teman lainnya, Weihan.

Ia kemudian naik BMW miliknya dan mengamuk di Isla Vista dengan menembak secara membabi buta. Akibat aksinya tersebut, Elliot telah membunuh Katherine Cooper (22), Veronika Weiss (19), dan Christopher Martinez (20), serta melukai 13 korban lainnya.

Selain melalui video yang diunggahnya ke YouTube sehari sebelum kejadian, Elliot juga telah memberikan peringatan melalui email. Dalam peringatan yang diberikannya  melalui YouTube, Elliot menyampaikan kebenciannya terhadap perempuan, terutama mereka yang menghina dan menolak pendekatannya.

Orang tua Elliot kemudian menerima salinan email Elliot dan menghubungi polisi. Mereka kemudian segera ke Isla Vista, berusaha untuk menghentikan niat Elliot, namun sterlalu terlambat. (bbc.com)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home