Analis Intelijen: Permainan PokemonGo Tidak Berbahaya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Analis intelijen dari Universitas Indonesia, Ridlwan Habib, menilai permainan berbasis aplikasi PokemonGo yang dimainkan secara online menggunakan telepon selular, tidak berbahaya dari sisi keamanan negara.
"Teknologi augmented reality yang digunakan PokemonGo, bukan ancaman. Teknologi ini hanya menggabungkan pemetaan global positioning system (GPS), dengan animasi yang disimulasikan. Basis petanya justru sudah ada sebelumnya. Mereka menggunakan google map lalu meramunya dengan apik di simulasi," kata Ridlwan di Jakarta, Senin (18/7).
Dia menilai, wacana pengawasan game PokemonGo oleh Badan Intelijen Negara tidak diperlukan. Menurut dia, BIN memiliki tugas yang lebih penting untuk diselesaikan, seperti soal penyanderaan anak buah kapal oleh kelompok Abu Sayyaf, jaringan vaksin palsu, karut-marut impor daging dan lain sebagainya.
"Sayang kalau energi staf BIN yang digaji dengan APBN harus mengurusi PokemonGo," kata dia.
Meskipun demikian, Ridlwan memuji Kepala BIN Sutiyoso, yang tetap mengikuti segala perkembangan fenomena generasi saat ini.
Terkait imbauan untuk berhati-hati dalam memainkan PokemonGo, Ridlwan menilai cukup sebatas hal-hal yangn terkait lingkungan sekitar saja.
"Imbauan agar berhati-hati terkait lingkungan sekitar saja, misalkan kalau cari Pokemon di jalan raya, awas lalu lintas," kata dia.
Sebelumnya, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso menyatakan, pihaknya akan mengkaji secara mendalam mengenai keamanan permainan PokemonGo.
Sutiyoso mempersilakan publik bermain aplikasi PokemonGo, namun dia meminta publik tidak memainkan permainan PokemonGo di lokasi yang bersifat rahasia dan strategis.
Permainan berbasis aplikasi online PokemonGo, dimainkan dengan menggunakan kamera telepon selular secara real time atau langsung.
Melalui permainan ini, pemain berlomba-lomba mencari sosok animasi Pokemon di segala penjuru tempat, menggunakan kamera telepon selular, namun latar layar tetap gambar nyata keadaan sekitar.
Menurut wacana yang berkembang, saat bermain, secara tidak sadar pengguna yang berburu PokemonGo di lokasi vital suatu negara dapat dimanfaatkan untuk mengumpulkan informasi berupa lokasi melalui gambar/video yang menjadi latar di dalam permainan. (Ant)
Editor : Sotyati
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...