Andar Ismail: Perpustakaan dan Toko Buku di Gereja, Tingkatkan Minat Baca
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – "Pemimpin komunitas terkecil harus memberi penyadaran dan ruang secara kontinu bahwa buku adalah sarana membuka pengetahuan," kata Pdt Andar Ismail. Kepada satuharapan.com, ia menekankan bahwa hal ini adalah jalan untuk meningkatkan minat baca.
Pdt. Andar Ismail, M.Th selaku konsultan Badan Penerbitan Kristen Gunung Mulia (BPK Gunung Mulia) mengatakan saat ini guna meningkatkan minat baca seseorang maka pemimpin dari komunitas terkecil harus memberi penyadaran serta memberi ruang secara terus-menerus bahwa buku merupakan sarana membuka pengetahuan.
“Saat ini yang penting kita lakukan adalah kita masing-masing umat memperjuangkan adanya toko buku atau perpustakaan di komunitas gereja kita. Kita tidak harus mengawang-awang harus ada kerjasama komprehensif segala dengan Perpustakaan Nasional RI, tetapi realisasi konkritnya adalah harus ada tempat untuk baca buku di sekitar kita,” kata Andar saat ditemui satuharapan.com Rabu pagi tadi (4/9).
Andar melanjutkan bahwa peran pemimpin atau tokoh masyarakat dan agama ini penting karena dorongan spiritual penting untuk memberi suri tauladan bagi jemaat untuk mencontoh sikap-sikap yang positif, salah satunya adalah minat baca yang tinggi.
“Yang paling penting mendorong minat baca dalam sebuah komunitas terkecil adalah pemimpin. Kalau pemimpin di gereja, maka itu adalah tugas pendeta, penatua, dan diakonia, tugas ini tidak main-main karena itu merupakan tugas mereka untuk memberikan suri tauladan bagi jemaatnya agar memiliki minat baca,” kata Andar.
Andar memberi contoh bahwa apabila di komunitas agama tertentu, minat baca tidak terbentuk di jemaatnya berarti kesalahan ada pada para pemuka agama.
“Apabila di tempat ibadah anda tidak ada perpustakaan atau toko buku, berarti minat baca tidak tinggi, hal ini mengindikasikan tidak ada teladan atau anjuran untuk punya minat baca buku,” kata Andar.
Andar menyoroti bahwa selain pemuka agama atau tokoh masyarakat, media massa merupakan unsur penting yang dapat mendorong minat baca.
“Media sama seperti pemimpin, dia harus bisa menjembatani keduanya. Antara pemimpin dan masyarakat, sehingga media massa berperan penting untuk memberi motifasi kepada masyarakat untuk menyukai buku. Sehingga bisa menjadi masyarakat suka baca dan menulis.
Ambil contoh saja, buku-buku yang saya tulis, semua buku saya pada intinya mendorong atau menumbuhkan sistematika berpikir seseorang agar dapat secara luas dan terbuka. Namun tidak menganggap golongan sendiri yang benar, tetapi menghargai pandangan golongan lain,” lanjut Andar.
Sejak masa kecil Andar Ismail sudah menempa diri untuk menulis, dan tidak ada kesulitan untuk menulis di masa remaja dan dewasa. Pada masa kecil Andar bermain seorang diri di halaman rumahnya di Bandung, dan Andar menghabiskan sebagian besar masa kecilnya tanpa mainan dan Andar terlatih berimajinasi, beruntung kedua orangtuanya rutin memperhatikan dan menanggapi secara positif imajinasinya, dan Andar mulai sejak kecil itu memiliki kemampuan ketajaman konsentrasi, kemampuan berimajinasi, kebebasan berekspresi dan logika pemikiran yang alur dan konstruktif.
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...