Loading...
EKONOMI
Penulis: Bob H. Simbolon 19:26 WIB | Kamis, 04 Februari 2016

Anggito Optimistis RI Mampu Kembalikan Utang Tiongkok

Presiden Jokowi usai menandatangani peletakan batu pertama kereta cepat Jakarta-Bandung, hari Kamis (21/1). (Foto: setkab.go.id)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Ekonom Indonesia Anggito Abimanyu mengatakan pinjaman utang luar negeri dari Tiongkok untuk pembangunan proyek kereta cepat Indonesia tidak perlu dikhawatirkan karena masih dianggap mampu untuk dikembalikan.

"Saya melihat Indonesia masih mampu mengembalikan karena pemanfaatan utang tersebut jelas. Selain itu nilai bunga pinjaman sangat kecil," kata Anggito Abimanyu dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RUDP) di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, pada hari Kamis (4/2).

Namun, Anggito mengatakan, Pemerintah Indonesia diminta untuk mengelola dengan teliti risiko atas pinjaman pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

"Utang tersebut bisa dikembalikan dengan penghasilan kereta cepat dan rencana dari Pemerintah yang lainnya," kata dia.

Sebelumnya, Tiongkok melalui China Development Bank memberikan pinjaman senilai USD 5,6 miliar untuk pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dengan konsep Business to Business.

Utang RI Masih Tahap Aman

Sementara itu secara keseluruhan, Anggito menilai utang luar negeri Indonesia sebesar 304.593 juta dolar atau Rp 4.234 triliun masih tahap aman.

Dia mengatakan kondisi utang Pemerintah Indonesia memiliki risiko di bawah 30 persen di mana kondisi tersebut sudah cukup sehat dan layak untuk investasi. Menurutnya, hal itu tidak perlu dikhawatirkan namun tetap diwaspadai.

"Kita harus tetap waspada terhadap komposisi utang dan dalam memanfaatkan utangnya," katanya.

Anggito juga mengatakan utang Indonesia dari sisi volume risikonya tidak mengalami ancaman. Menurut dia, justru utang swasta yang memiliki risiko cukup tinggi karena jumlahnya yang cukup besar dan tidak mendapat perlindungan.

"Saya khawatir melihat kondisi utang swasta ini persis pada saat krisis moneter pada tahun 1998 diharapkan Bank Indonesia memperhatikan utang swasta," kata Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM itu.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home