Anggota DPR Musa Zainuddin Ditahan KPK

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Musa Zainuddin (tengah) digelandang ke tahanan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hari Kamis (23/2). Anggota DPR dari fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK bersama Yudi Widiana dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) atas kasus dugaan suap atau menerima hadiah dalam proyek pembangunan jalan di Maluku dan Maluku Utara dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun anggaran 2016. (Foto-foto: Dedy Istanto)

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Musa Zainuddin mengenakan rompi tahanan setelah menjalani pemeriksaan di gedung KPK sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap atau menerima hadiah proyek pembangunan jalan di Maluku dan Maluku Utara dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Musa Zainuddin mengenakan rompi tahanan turun dari tangga seusai menjalani pemeriksaan di ruang penyidik KPK dalam kasus dugaan kasus suap atau menerima hadiah proyek pembangunan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Musa Zainuddin berada di mobil tahanan dan enggan berkomentar setelah resmi ditahan KPK seusai menjalani pemeriksaan.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Musa Zainuddin digelandang ke tahanan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hari Kamis (23/2).

“Silakan tanyakan kepada pengacara saya saja. Untuk sementara saya tidak berkomentar dulu,” kata Musa Zainuddin saat keluar dari gedung KPK mengenakan rompi tahanan.

Anggota DPR dari fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK bersama Yudi Widiana dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) atas kasus dugaan suap atau menerima hadiah dalam proyek pembangunan jalan di Maluku dan Maluku Utara dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun anggaran 2016.

KPK sebelumnya telah menetapkan delapan tersangka dalam kasus tersebut, tiga di antaranya merupakan anggota DPR yaitu, Damayanti Wisnu Putranti dari fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Andi Taufan Tiro dari fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) dan Budi Supriyanto dari fraksi Partai Golongan Karya (Golkar).

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum