Loading...
INDONESIA
Penulis: Sabar Subekti 18:10 WIB | Selasa, 26 November 2013

Anies: Mengubah Melalui Pemilu, Bekerja untuk Orang Baik

Anies Baswedan (Foto:ist)

PURWOKERTO, SATUHARAPAN.COM - Ketua Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar, Anies Baswedan,  mengajak pemuda berperan aktif menyukseskan Pemilihan Umum 2014.

"Saya mengajak anak-anak muda. Lima tahun ke depan pilihan kita adalah mengeluh terus atau sekarang berbuat, dan nanti merasakan efek perbuatan kita," kata dia, di Purwokerto, Selasa (26/11).

Menurut dia, pemuda memiliki potensi besar, tetapi mereka sering tidak tahu ke mana harus menyalurkannya. Dia juga mengingatkan pemuda untuk melihat daerah pemilihan mereka, lalu mencari orang yang dinilai baik.

"Jangan dicoblos, kalau dicoblos hanya satu suara,” kata dia.  Dan ditambahkan, “Datangi orang itu dan katakan, “Anda orang baik. Saya mau membantu Anda. Mau membagikan apa, mau bikin sosialisasi? Saya bantu, tapi syaratnya nanti kalau sudah terpilih, jangan mengambil uang rakyat, jangan ambil APBN, jangan ambil APBD.”

Orang yang baik-baik, kata dia kesepian, karena orang baik lainnya di luar memilih mendiamkan. Orang-orang di luar adalah pemuda yang belum terkontaminasi.

“Saya mengusulkan pemuda melihat Dapil (daerah pemilihan) Anda, dan bergerak, dan tidak usah lihat warna partai. Lihat saja siapa orang yang baik. Orang lokal pasti tahu, dan menurut saya, itu merupakan kunci keberhasilan," kata dia menjelaskan seperti dikutip Antara.

Kekuatan Status Quo

Menurut Anies, tanpa partisipasi seperti itu, keberhasilan tidak mungkin terjadi. Sebab, kekuatan status quo dengan rupiah yang luar biasa besar menyulitkan bagi setiap terobosan baru.

Mengenai kecenderungan pemuda  menjadi apatis terhadap Pemilu, Anies yang Juga Rektor Universitas Paramadina itu mengatakan bahwa kecenderunganantara lain akibat berita politik cenderung menyajikan yang bermasalah.

Selain itu, kecenderungan apatis akibat perilaku politisi yang membuat generasi muda merasa rendah terhadap politik. Dia mencontohkan politisi zaman dulu seperti Bung Hatta dan Syahrir yang dilihat oleh generasi muda dengan pandangan hormat, sehingga mereka tidak keberatan masuk ke wilayah politik.

"Nah, sekarang kita mau didiamkan atau mau lakukan sesuatu?" kata dia.

"Mari kita ubah. Yuk kerja untuk orang-orang baik. Karena, kalau kita tidak bekerja, maka lima tahun ke depan jangan berkeluh kesah. Tunjukkan berjuang dengan cara yang benar, bersama orang-orang yang baik, dan sesudah itu kepalanya tega. Itu ciri anak muda," kata dia.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home