Apa itu Virus Ebola ?
SATUHARAPAN.COM – Penyakit mematikan yang disebabkan oleh virus Ebola telah menjadi perhatian serius, karena penyebarannya yang cepat di Afrika Barat. Hal itu menimbulkan kekhawatiran akan menular lebih luas melintasi negara, apalagi sekitar 60 tenaga medis telah meninggal karena tertular dari pasien yang mereka rawat.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan berencana untuk mengadakan pertemuan darurat untuk menetapkan statusnya sebagai keadaan darurat kesehatan publik yang menjadi keprihatinan internasional, Apa sebenarnya virus Ebola itu, dan bagaimana menyebarnya?
Menurut CDC (Center for Disease Control and Prevention) Amerika Serikat, virus itu dikenal sebagai Ebola Hemorrhagic Fever (Ebola HF). Ini adalah salah satu dari banyak Virus Demam Dengue. Virus ini sering menjadi penyakit yang parah dan fatal pada manusia dan primata, seperti monyet, gorila, dan simpanse.
Ebola HF disebabkan oleh infeksi dengan virus dari keluarga Filoviridae, genus Ebolavirus. Ketika infeksi terjadi, gejala biasanya muncul dengan tiba-tiba. Spesies Ebolavirus pertama ditemukan pada tahun 1976 di tempat yang sekarang sebagai Republik Demokratik Kongo di dekat Sungai Ebola, sehingga dinamakan demikian. Sejak itu, wabah telah muncul secara sporadis.
Ada lima subspesies diidentifikasi dari virus Ebola. Empat virus telah menyebabkan penyakit pada manusia, yaitu virus Ebola (Zaire Ebolavirus), Virus Sudan (Sudan Ebolavirus), Virus TAI Forest (TAI Forest Ebolavirus yang sebelumnya disebut Pantai Gading Ebolavirus), dan virus Bundibugyo (Bundibugyo Ebolavirus). Sedangkan virus Reston (Reston Ebolavirus) diketahui menyebabkan penyakit pada primata, namun tidak pada manusia.
Tidak Menyebar Melalui Udara
Asal dan inang perkembang-biakan alami virus Ebola belum diketahui. Namun, berdasarkan bukti yang tersedia dan sifat virus yang sama, peneliti percaya bahwa ini termasuk virus zoonosis (berasal dari hewan) dengan kemungkinan dari kelelawar.
Sementara itu, WHO menyebutkan bahwa virus Ebola bukan jenis virus yang menyebar melalui udara. Penularan membutuhkan kontak secara dekat dengan cairan tubuh dari orang yang terinfeksi, juga pada jazad yang terinfeksi.
Gejala Terinfeksi Ebola
Menurut CDC, Gejala yang timbul akibat infeksi Ebola HF biasanya berupa demam, sakit kepala, nyeri sendi dan otot, lemah, diare, muntah, nyeri perut, dan kurang nafsu makan.
Beberapa pasien mungkin mengalami ruam, mata menjadi merah, sering cegukan, batuk, sakit tenggorokan, nyeri dada, kesulitan bernapas , kesulitan menelan, dan pendarahan dalam dan di luar tubuh.
Gejala itu dapat muncul di mana saja antara dua dan 21 hari setelah terpapar Ebolavirus, namun gejala secara umum muncup antara delapan dan 10 hari setelah terinfeksi.
Beberapa orang yang terinfeksi Ebola HF dapat sembuh, sementara yang lainnya tidak. Dan belum diketahui bagaimana pasien bisa sembuh. Namun, secara medis diketahui bahwa pasien yang meninggal biasanya tidak mengembangkan respon imun yang signifikan terhadap virus.
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...