WHO: Jumlah Kematian akibat Virus Ebola Naik Jadi 887
JENEWA, SATUHARAPAN.COM – Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin (4/8) mengatakan jumlah kematian akibat epidemi Ebola di Afrika barat saat ini sudah mencapai 887, setelah 61 korban tewas tercatat pada akhir pekan lalu.
Berdasarkan informasi terbaru tentang penyebaran terburuk virus Ebola, badan kesehatan PBB tersebut mengatakan tercatat 61 kematian terbaru antara Kamis (31/7) hingga Jumat (1/8) di Guinea, Liberia, Nigeria, dan Sierra Leone.
WHO juga mengatakan terdapat 163 kasus baru dari warga yang terinfeksi mengidap virus tersebut pada saat itu, sehingga menambah jumlah kasus yang sudah terkonfirmasi sejauh ini menjadi 1.603.
Menurut hitungan terbaru dari WHO yang juga meliputi kasus dugaan dan yang sudah dikonfirmasi laboratorium, Guinea mencatat 13 kasus baru dan 12 kematian pada Kamis dan Jumat. Sementara itu, Liberia mencatat 77 kasus baru dan 28 kematian, dan Sierra Leone 72 kasus baru serta 21 kematian. Satu kasus dugaan Ebola juga dilaporkan untuk periode tersebut di Nigeria.
Direktur Jenderal WHO Margaret Chan memperingatkan respons dari beberapa negara yang terjangkit epidemi tersebut “sangat tidak memadai”. “Wabah tersebut menyebar lebih cepat dari upaya kami dalam mengendalikannya,” kata Chan.
Ebola merupakan bentuk demam berdarah yang tidak ada vaksinnya, menimbulkan gejala otot nyeri, demam, sakit kepala dan dalam kasus-kasus terburuk bisa menyebabkan perdarahan yang tidak bisa dikendalikan.
Virus ini sudah membunuh sekitar dua pertiga dari yang terinfeksi sejak mewabah pada 1976, dengan dua wabah mencatat jumlah kematian hingga mendekati 90 persen.
Angka kematian saat ini mencapai 55 persen. (AFP/Ant)
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...