Aparat Bubarkan Demonstran Brasil, Terkait Tuntutan Gaji
SAO PAULO, SATUHARAPAN.COM – Aparat kepolisian Brasil sempat bentrok dengan demonstran sehingga harus menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa yang memadati pusat kota Sao Paulo pada Sabtu (7/6) malam WIB.
Para demonstran yang sebagian besar merupakan buruh pekerja menuntut kenaikan gaji sepuluh persen kepada pemerintah Brasil sejak Kamis (5/6).
Akibat demonstrasi massa, sejumlah layanan transportasi publik seperti stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), kereta commuter, dan metro ditutup di kota yang akan menggelar pertandingan pembuka Piala Dunia itu.
Akibatnya massa yang berkumpul hingga ke kota Sao Paulo, memacetkan beberapa ruas jalan utama kota penyelenggara Piala Dunia itu. Tuntutan buruh hingga berhari-hari disebabkan gagalnya negosiasi antara pemerintah dan perwakilan buruh tentang kenaikan gaji tersebut.
Presiden Brasil, Dilma Rouseff optimistis Piala Dunia akan tetap terlaksana walau pemerintahannya harus bertanggung jawab atas layanan publik yang terancam rusak guna kelancaran transportasi yang menunjang kelancaran akses para penonton menjelang terselenggaranya kompetisi sepak bola dunia empat tahunan ini.
“Kami yakin Piala Dunia tetap akan terlaksana, pemimpin negara mana pun akan menghadapi kesulitan yang sama apabila terjadi demonstrasi seperti ini,” kata Rouseff.
Optimisme serupa muncul dari Presiden Asosiasi Sepak Bola Dunia (FIFA), Sepp Blatter. “Setelah pertandingan perdana dimulai, kemarahan masyarakat akan reda,” kata Blatter.
Stadion Arena Sao Paulo akan menggelar partai pembuka pada Jumat (13/6) dini hari WIB antara Brasil menantang Kroasia di Grup A. (bbc.co.uk).
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...