APEC: UMKM Agenda Penting Perdagangan Asia Pasifik
BORACAY, FILIPINA, SATUHARAPAN.COM – Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) menjadi hal yang penting dalam agenda perdagangan global guna mewujudkan perekonomian yang inklusif di kawasan Asia Pasifik.
"Pencantuman UMKM dalam agenda perdagangan global seharusnya bukan hanya ngomong-ngomong, dan bukan hanya suatu sampingan. UMKM harus menjadi bagian yang penting dan dimasukkan dalam kebijakan dan tindakan yang dapat mempengaruhi perdagangan global," kata Ketua Forum Menteri Perdagangan APEC 2015 Gregory L. Domingo di Boracay, Sabtu (23/5) pada
Menurut dia, UMKM memegang peran penting dalam realisasi pertumbuhan ekonomi jangka panjang di masing-masing negara anggota APEC dan di seluruh wilayah APEC, karena sebagian besar bisnis di kawasan Asia Pasifik berbentuk UMKM.
"Jadi, saya menilai penting bahwa pendekatan kita (APEC) meliputi kepentingan UMKM, khususnya usaha mikro dan pedesaan sebagai prioritas. Salah satu komponen penting dari upaya ini adalah meningkatkan kemampuan mereka mengambil keuntungan dari peluang bisnis lintas batas, yang dalam prosesnya akan meningkatkan perekonomian kita," kata dia.
Menteri Perdagangan dan Industri Filipina itu juga menilai bahwa UMKM merupakan bagian integral dalam upaya para anggota ekonomi APEC mengejar dan meningkatkan integrasi ekonomi regional serta mencapai pertumbuhan yang adil dan inklusif.
"Ketika UMKM, yang terdiri dari sebagian besar manufaktur dan badan komersial, benar-benar dikesampingkan maka pertumbuhan ekonomi yang adil dan inklusif bagi kawasan Asia Pasifik hanya akan menjadi mitos," kata dia.
APEC adalah forum ekonomi utama Asia-Pasifik yang memiliki tujuan utama untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran yang berkelanjutan di kawasan Asia-Pasifik. Melalui APEC, negara-negara di kawasan Asia-Pasifik bersatu dalam upaya membangun komunitas yang dinamis dan harmonis dengan memperjuangkan perdagangan dan investasi yang bebas dan terbuka, mempromosikan dan mempercepat integrasi ekonomi regional, mendorong kerjasama ekonomi dan teknis, dan memfasilitasi lingkungan bisnis yang menguntungkan dan berkelanjutan.
Oleh karena itu, lanjut Domingo, pemerintah dari masing-masing anggota ekonomi APEC perlu mengenali karakter dan perbedaan kapasitas dari UMKM guna mendapatkan parameter yang mencerminkan dan responsif terhadap kebutuhan UMKM.
"Kedepannya, pertumbuhan yang adil dan inklusif hanya dapat dicapai ketika ada lingkungan yang memungkinkan dan mempromosikan partisipasi penuh dari UMKM dalam perdagangan global," kata dia.
Menteri Perdagangan dari 21 anggota ekonomi APEC melakukan pertemuan dalam rangkai acara APEC 2015, yaitu Ministers Responsible for Trade Meeting, yang dilaksanakan pada 23-24 Mei di Boracay Island, Provinsi Aklan, Filipina.
Para menteri perdagangan tersebut akan membahas beberapa langkah yang akan diambil untuk membuka sumber-sumber perdagangan dan pertumbuhan investasi yang baru dan yang belum dimanfaatkan secara maksimal, sambil memastikan bahwa manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat dan kalangan bisnis di masing-masing negara dan di seluruh wilayah Asia-Pasifik. (Ant).
Editor : Eben Ezer Siadari
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...